JAKARTA, HOLOPIS.COM – Keberadaan Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) dipertanyakan karena dianggap belum berikan hasil yang efektif untuk penanganan COVID-19.
Anggota Komisi VII DPR RI Abdul Wahid bahkan tuding belum ada keseriusan dari BRIN . Tudingan itu justru dikarenakan anggaran riset dan inovasi vaksin yang dialokasikan hanya sebesar Rp4 miliar.
“Saya melihat di dalam anggaran riset inovasi vaksin SARS covid ini saja hanya dianggarkan Rp4 miliar. Ini nanti bentuknya apa? Apa sekedar partisipasi saja atau tidak implementatif, dalam arti sekedar penelitian-penelitian saja. Ini menurut saya perlu jadi catatan kita,” ujar Wahid saat rapat dengar pendapat Komisi VII DPR RI dengan Kepala BRIN dan LPNK, Selasa (24/8).
Terkait vaksin merah-putih kader Fraksi PKB itu juga dorong agar BRIN lebih memiliki peran dapat menjadi sumber atau pusat informasi.
“Seharusnyasetiap ada kendala atau masalah di negara ini, maka tertuju ke BRIN ini, ” tegasnya.
Sementara itu, anggota Komisi VII DPR RI Moreno juga mengungkapkan hal yang sama. Politisi fraksi Partai Gerindra meminta BRIN dan LPNK melihat urgensi yang saat ini paling dibutukan negara kita di saat Pandemi, yakni di bidang kesehatan. Salah satunya riset terkait vaksin.
“Sehingga jika ada varian Covid yang baru lagi, kita telah siap dan sigap dengan vaksin yang kita temukan sendiri. Jangan sampai negara kita tertinggal jauh, padahal BRIN sudah menggunakan anggaran yang cukup besar. Dengan kata lain, BRIN harus fokus terhadap apa yang sedang dibutuhkan negara ini,” tukasnya.