JAKARTA, HOLOPIS.COM – Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Diah Saminarsih menyoroti kondisi ketimpangan vaksin Covid-19 di Indonesia.
Ketersediaan vaksin Covid-19 dinilai lebih banyak di kota besar di Pulau Jawa dan Bali.
Diah mengatakan, WHO sering bicara mengenai keadilan vaksin Covid-19 atau vaccine equity di tingkat global dan tingkat nasional. Di tingkat global, Indonesia disebut berhasil mencapai keadilan vaksin karena memiliki stok vaksin Covid-19 untuk masyarakat.
“Indonesia ada di posisi tengah, di mana dia punya vaksin dari program bilateral antar negara atau langsung dengan perusahaan vaksin. Masalahnya ada di tingkat nasional, masih ada barrier [hambatan] vaksinasi di daerah,” kata Diah dalam webinar bersama AJI, Rabu (18/8).
Diah juga menyinggung soal transparansi data vaksin Covid-19 di Indonesia. Pemerintah seharusnya bisa memberi kejelasan seberapa banyak vaksin Covid-19 yang ada di Indonesia dan yang didistribusikan ke tiap-tiap provinsi hingga ke kota/kabupaten.
Transparansi data distribusi vaksin ini penting sebab bisa membantu mempermudah pemantauan program vaksinasi di daerah.
Beberapa daerah dengan stok terbatas dan animo masyarakat akan vaksin tinggi bisa diberikan stok lebih banyak langsung dari pusat, atau dikirim dari daerah tetangga yang animo vaksin di masyarakatnya rendah.
“Pentingnya ada strategi kebijakan yang jelas tentang hal ini, dari sudut ketersediaan vaksin termasuk operasionalnya, transparansi dalam pembagian logistik, prioritas ke siapa saja dan ada di mana orang-orang ini menjadi penting. Mestinya itu jadi strategi pegangan di tingkat nasional,” kata Diah.