Selain Seawolf, KRI Bung Tomo Class juga dilengkapi dengan senjata anti udara sekunder seperti meriam Oto Melara 76 mm dan mitraliur jarak dekat (Close-in Weapon System/ CIWS) MSI Defence DS 30B REMSIG 30 mm.
Untuk peperangan anti kapal selam, KRI Bung Tomo Class dibekali oleh sensor bawah air dan senjata torpedo. Sensor bawah air yang dimiliki adalah Sonar Thales Underwater Systems TMS 4130C1 hull-mounted sonar.
Sedangkan untuk persenjataan menggunakan torpedo A244S dengan peluncur tripel 324 mm di kedua lambungnya.
Selain itu, untuk menambah jarak jangkau pukulan terhadap kapal selam musuh, KRI Bung Tomo Class dapat membawa satu helikopter anti kapal selam (AKS) AS565 MBe Panther yang dapat dipersenjatai torpedo yang sama.
Sedangkan untuk mendukung peperangan elektronika, fregat ringan ini dibekali dengan Thales Sensors Cutlass 242 electronic support measures (ESM) system dan Scorpion radar jammer.
Cutlass ESM dapat menyajikan hingga 150 kontak hasil sadapan elektronika dengan tingkat keberhasilan 100 persen.
Scorpion ECM sendiri merupakan salah satu softkill fregat ringan ini dalam menghadapi ancaman rudal yang menyusur permukaan laut (sea skimming) dengan menghasilkan sekitar sepuluh modul jamming yang berbeda.
Kombinasi Cutlass dan Scorpion ECM ini seperti dilansir di laman thales7seas.com disebut sebagai Octopus.