“Tadi pagi saya juga baru berkunjung ke RSUD Budhi Asih dan RSKD Duren Sawit. Situasinya sudah jauh berbeda dibanding ketika saya berkunjung sebulan lalu ke Duren Sawit. Saat itu RS begitu penuh, bahkan selasar depan IGD pun dipenuhi oleh pasien yang antre masuk ke dalam IGD, kamar rawat inap dan ICU. Kini, selasar IGD itu sudah kosong, pasien dapat langsung masuk ke IGD. Situasi ini serupa di begitu banyak RSUD di Jakarta,” paparnya.
Situasi ini kata Anies, menggambarkan bahwa aliran pasien baru yang datang ke fasilitas kesehatan kita sudah berkurang, tidak sebanyak beberapa minggu lalu. Ia sangat berharap besar, yang keluar (sembuh) dari fasilitas kesehatan semakin banyak, yang masuk semakin sedikit, sehingga beban di fasilitas kesehatan akan terus berkurang. Urutannya adalah antrean IGD, lalu kamar rawat inap, dan ICU. Antrean IGD sudah terurai, semoga berikutnya diikuti dengan pelonggaran di kamar rawat inap dan di ICU.
Lagi-lagi, Anies menegaskan bahwa pencapaian yang baik dalam upaya penanggulangan pandemi Covid-19 di DKI Jakarta adalah berkat kerjasama semua pihak dalam menangani penyebaran virus korona di Ibukota Indonesia.
“Terbukti kita bisa bersama-sama mulai menurunkan tingkat kegawatan situasi dalam sebulan terakhir. Tren penurunan ini nyata terlihat, tapi situasi kita masih jauh dari ideal,” tandasnya.
Walaupun sudah mencapai tren yang baik, Anies menyerukan agar upaya ini bisa dilanjutkan dan ditingkatkan.
“Mari kita lanjutkan dan terus mendorong momentum perbaikan situasi ini. Jangan sampai gelombang perbaikan yang mulai terasa ini lalu berhenti atau malah berbalik jadi naik kembali karena kita lengah dan kendor,” seru Anies.
“Tetap jaga prokes kapan pun dan di mana pun, serta kurangi mobilitas yang tidak perlu,” imbuhnya.