Dalam survei tersebut, LSI memberikan pertanyaan, “Sekarang ini, menurut Ibu/Bapak apakah pemerintah sebaiknya lebih memprioritaskan pada masalah kesehatan atau ekonomi?”.
Dari pertanyaan tersebut, LSI menemukan 50,7 persen responden memilih untuk memprioritaskan ekonomi pada masa pandemi Covid-19 ini. Sementara 46,2 persen responden menuntut agar pemerintah memprioritaskan kesehatan warganya. Sedangkan sisanya, 3,1 persen memilih bungkam.
Namun temuan tersebut berbeda dengan apa yang ditemukan pada bulan September 2020, Di mana pada saat itu mayoritas publik menganggap pemerintah mesti memprioritaskan kesehatan ketimbang perekonomian, yakni 60,5 persen banding 36,0 persen. Sedangkan 3,4 persen tidak menjawab.
Selain itu juga sebesar 57 persen responden, berharap agar program semacam PPSB (termasuk PPKM Darurat) dihentikan. sedangkan 40 persenan responden ingin tetap diteruskan. “Mayoritas merasa sudah cukup, harus dihentikan supaya ekonomi berjalan. Tetapi tetap juga banyak, 40-an persen menyatakan tetap harus dilanjutkan,” Ujarnya.
“Kalau kita lihat yang harus memprioritaskan kesehatan itu masih lebih sedikit dibandingkan memprioritaskan ekonomi. Tetapi angkanya tidak berbeda terlalu besar terutama di bulan Juni 2021 ini,” pungkas Djayadi.
(SEL)