Jumat, 20 September 2024
Jumat, 20 September 2024

Sejarah Idul Adha, Perintah Ber-Qurban Hingga Turunnya Wahyu Allah SWT

JAKARTA, HOLOPIS.COM – Idul Adha merupakan hari raya ummat Islam yang jatuh pada tanggal 10 Dzulhijah tahun Hijriyah. Segenap ummat Islam selalu mengagungkan nama kebesaran Allah dengan takbir selama empat hari berturut-turut. Kendatipun peristiwa ini terjadi secara rutin setiap tahun, namun Idul Adha selalu memberikan makna bagi setiap ummat Islam. Bahkan dalam batas-batas tertentu memiliki makna juga bagi ummat lain, karena Idul Adha memiliki misi kemanusiaan yang bersifat universal.

Setidak-tidaknya ada tiga hal penting yang terkandung dalam Idul Adha.

1. Pelaksanaan ibadah haji

amalan setelah ibadah haji 1 scaled e1652083324197
Pelaksanaan Ibadah Haji

Haji merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dilakukan oleh ummat Islam yang mampu (istathoah), menguasai pengetahuan ibadah haji dan mampu mengamalkannya, mampu membiayai segala rangkaian ibadah haji ke Baitullah, mamiliki kesehatan fisik dan psikis untuk menunaikan segala rukun dan sunnah haji ke Baitullah, dan merasa aman dalam proses perjalanan haji. Memang kunci utama naik haji adalah adanya ketaqwaan untuk memenuhi panggilan Allah swt dalam menunaikan haji.

2. Perintah untuk ber-qurban

IMG 20210719 WA0008
Hewan Qur’ban yang di jual oleh pedagang, Ujung Menteng, Cakung, Jakarta Timur.
Foto: Holopis.com/Sel

Berqurban merupakan ibadah yang dianjurkan kepada ummat Islam untuk melakukannya, karena ibadah qurban tidak hanya untuk mendekatkan diri kepada Allah swt, rabbil ‘izzati, melainkan mendekatkan diri kita dengan sesama insan, terutama yang seaqidah ketika di Masjidil Haram dan di Arafah ketika wuquf. Dari peristiwa ini ada sejumlah nilai yang sangat berharga, di antaranya: betapa cinta kasih sayang antara anak dan Bapak yang dilandasi keikhlasan pasti mendapatkan penghargaan dari Allah swt (sebagaimana Nabi Ibrahim as dan Nabi Ismail as); betapa ragam aliran dan madzhab yang ada dan menyatu di Makkah tidak merusak keutuhan akidah ummat Islam yang dilandasi saling mengenal dan menghargai dengan penuh kasih sayang.

3. Turunnya wahyu Allah swt terakhir untuk Rasulullah SAW

quran 1
Al-qur’an

Jika Idul Fitri diawali dengan bulan Ramadan suatu waktu yang dipilih oleh Allah swt untuk
menurunkan wahyu yang pertama. Maka wahyu yang terakhir diturunkan menjelang puncak Idul Adha, saat haji wada’ Rasulullah saw pada tahun ke 10 H, yang berbunyi: Alyauma akmaltu lakum diinakum, waatmamtu ‘alaikum ni’matii waradliitu lakumul Islaama diinaa.(QS. Al-Ma’idah :3)” Artinya: “Pada hari ini telah aku sempurnakan bagimu agamamu dan telah aku sempurnakan nikmatku atasmu dan Aku rela Islam sebagai agama bagimu.” Ayat ini sungguh menggambarkan bahwa keseluruhan ayat Al- Qur’an telah diturunkan kepada Rasulullah saw dan diyakini sudah sempurna, karena itu sudah saatnya beliau dipanggil untuk menghadap-Nya untuk selama-lamanya, bahkan ditegaskan pula bahwa Islam sebagai agama yang diridloi-Nya. Artinya bahwa Al-Qur’an merupakan suatu pegangan hidup yang tidak hanya bermanfaat bagi ummat Islam saja, melainkan juga bagi semua makhluk di seluruh alam sampai akhir jaman. Agar Al-Qur-an memberikan manfaat optimal, dalam mengimplementasikannya secara efektif dapat dilakukan oleh semua orang terutama ayat-ayat muhkamat-nya, sedangkan dalam batas-batas tertentu diperlukan orang-orang yang ahli dalam bidang terutama untuk menafsirkan ayat-ayat mutasyabihat.

Pelajaran yang dapat kita ambil dalam merayakan Idul Adha walaupun kita masih berada dalam kondisi pandemi COVID-19 pada tahun ini adalah, kita dapat meneguhkan tauhid kita dan tidak meng-ilah-kan makhluk lain mengokohkan ukhuwah islamiyah dan persaudaraan antar manusia dan tidak membiarkan benturan antar faham dan golongan bahkan antar suku dan bangsa, bersedia berkorban jiwa, harta, waktu, dan lainnya untuk mengukuhkan hubungan vertikal dan horizontal, dan menjadikan Al-Qur-an (Al-Kitaab) dan As-Sunnah sebagai pegangan hidup bagi ummat Islam dan ummat lainnya sampai akhir jaman karena Rasulullah saw diperintahkan untuk rahmat bagi seluruh alam.

Temukan kami juga di Google News lalu klik ikon bintang untuk mengikuti. Atau kamu bisa follow WhatsaApp Holopis.com Channel untuk dapatkan update 10 berita pilihan dari redaksi kami.

Rekomendasi

berita Lainnya
Related

Hari Perhubungan Nasional 17 September, Begini Sejarahnya

Setiap tanggal 17 September, Indonesia memperingati Hari Perhubungan Nasional atau yang biasa disebut Harhubnas. Peringatan ini merupakan momentum penting bagi kita untuk merefleksikan dan mengapresiasi peran vital sektor perhubungan dalam mendukung pembangunan nasional.

Hari Palang Merah Nasional 17 September, Begini Sejarahnya

Hari Palang Merah Nasional diperingati setiap tanggal 17 September, yang pertama kali diresmikan dan diketahui oleh Drs. Mohammad Hatta pada tahun 1945.

Hari Ozon Internasional, 16 September : Simak Tema dan Sejarahnya

Hari Ozon Internasional diperingati pada 16 September di setiap tahunnya, dimana hari besar tersebut diperingati bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dunia agar lebih mengenal mengenai ozon bumi itu sendiri.
Prabowo Gibran 2024 - 2029
Ruang Mula

Berita Terbaru