JAKARTA, HOLOPIS.COM – Direktur eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi menyebut, bahwa ada temuan dari lembaga survei lain yang menyebut bahwa ada tren menurunnya tingkat kepercayaan publik terhadap Presiden.
Tren ini muncul karena telah berlarutnya upaya pemerintah dalam menanggulangi Covid-19 hingga sampai saat ini.
“Berlarut-larutnya penanganan Covid berimbas pada penurunan tingkat kepercayaan publik terhadap presiden,” kata Burhanuddin Muhtadi, Minggu (18/7/2021).
Ia menilai bahwa menurunnya public trust (kepercayaan publik) terhadap Presiden dalam upaya penanggulangan Covid-19, tentu bisa berimbas negatif pada upaya pemerintah dalam menangani pandemi yang saat ini masih berlangsung.
“Jika public trust menurun tentu akan menyulitkan dalam menangani Covid,” ujarnya.
Menurut Burhanuddin Muhtadi, ini menjadi sempalan konsentrasi bagi kabinet Indonesia Maju untuk memperbaiki kualitas penanganan pandemi Covid-19. Sehingga publik bisa melihatnya dan kepercayaan mereka kepada pemerintah bisa kembali menguat.
“Survei LSI ini harus jadi wake-up call agar presiden dan jajarannya lebih serius dalam menangani pandemi,” tuturnya.
Perlu diketahui, bahwa berdasarkan hasil survei dari Lembaga Survei Indonesia (LSI), menemukan bahwa ada tren kepercayaan publik terhadap Presiden Joko Widodo mampu menanggulangi Covid-19 mengalami penurunan.
Grafik yang disampaikan LSI, ketidakpercayaan publik kepada pemerintahan Jokowi Widodo mengalami peningkatan. Jika di bulan November 2020 trend ketidakpercayaan ada di angka 9,5 persen, pada bulan Februari 2021 mengalami peningkatan yakni 15,2 persen. Sementara pada bulan Juni 2021 tren itu juga naik menjadi 22,6 persen.
Kemudian dari grafik kepercayaan publik, menurun sejak bulan November 2021, di mana angka menunjukkan 60,0 persen. Pada bulan Februari 2021 tren kepercayaan menurun menjadi 56,6 persen. Dan pada bulan Juni 2021 tren juga konsisten menurun di angka 43,0 persen.
Survei ini dilakukan oleh LSI periode 20 sampai 25 Juni 2021 dengan melibatkan 1.200 responden menggunakan metode sample survei acak dengan margin of error (MoE) sebesar 2,88 persen.