Perlu diketahui, bahwa jumlah kasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat beberapa waktu belakangan. Para ilmuwan menyatakan adanya varian Delta telah masuk Indonesia. Data Kementerian Kesehatan mencatat, kasus Covid-19 per 11 Juli 2021 ada tambahan 35.094 kasus sehingga jumlahnya saat ini menjadi 2.491.006 orang.
Dalam periode yang sama, tercatat kematian dan total angka kematian. Sementara itu, pasien yang tercatat sembuh mencapai 826 orang dan totalnya adalah 65.457 juta orang. Sementara itu, ada penambahan pasien sembuh sebanyak 28.561 orang. Dengan demikian, total pasien yang telah sembuh adalah 2.052.109 orang.
Melihat data di atas, mantan Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) mengajak semua orang optimis bahwa potensi sembuh masih sangat tinggi bagi mereka yang sudah terlanjur terpapar korona. Maka saling menguatkan dan mendukung sangat dibutuhkan saat ini.
“Kita melihat masih ada harapan untuk Indonesia pulih karena masih ada semangat yang begitu membara untuk saling membantu, semangat mengasihi yang sakit dan menderita, semangat untuk bahu membahu melahirkan solusi di tengah pandemi,” ujar Puan.
Sementara itu, berdasarkan hasil riset yang dilakukan oleh Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (UI) pada 26 Mei hingga 2 Juni 2021, menunjukkan tingkat resiliensi orang Indonesia pada berbagai tingkat usia, cenderung rendah. Padahal, resiliensi masyarakat saat ini sangat diperlukan untuk menghadapi tekanan dan ketidakpastian selama masa pandemi.
Dalam penelitian yang dilakukan secara daring tersebut, daya tahan psikis sebagian besar responden turun dengan cepat setelah mengalami peristiwa emosional yang signifikan. Selain itu, sebagian besar responden tidak tahan terhadap stres maupun sakit.
Sebagian besar responden yang diteliti sulit membuat strategi untuk kembali ke keadaan normal setelah mengalami situasi sulit dan terpukul. Bahkan, tidak sedikit yang pesimistis dalam memandang masa depan. Kondisi itulah yang menggambarkan tingkat kapasitas psikologis individu untuk bangkit kembali dari kesulitan, konflik, ketidakpastian, ataupun kegagalan masyarakat cenderung rendah.
Perempuan pertama yang menjabat Ketua DPR RI ini mengimbau agar seluruh komponen bangsa tidak saling tuding, tidak saling serang dan berseberangan. Persatuan dan kesatuan seluruh elemen bangsa sangat dibutuhkan di tengah pandemi. Optimisme yang lahir dari masing-masing pribadi mesti menular dengan cepat agar pemulihan bisa segera terwujud di nusantara.
Untuk itu, setiap anak bangsa perlu belajar untuk mengenal karakteristik, potensi, dan kekuatan dirinya masing-masing. Selain itu, kekuatan di luar dirinya seperti jejaring pertemanan, perlu didata dan dikenali. Jejaring ini yang nantinya dapat digunakan sebagai ‘support system’ bila terjadi persoalan atau terinfeksi Covid-19.
“Masih banyak energi positif yang murni bangkit dari anak-anak bangsa dan saya yakin akan berkontribusi banyak dalam penanganan pandemi ini. Mari membangun optimisme, jangan saling tuding,” ujarnya.