AMERIKA, HOLOPIS.COM – Varian baru virus corona yang saat ini menjadi kekhawatiran dunia, yaitu varian delta yang lebih menular, telah menyebar ke hampir setiap negara bagian di Amerika Serikat. Hal ini pun memicu kekhawatiran para ahli kesehatan tentang lonjakan Covid-19 di AS.
Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mengatakan, varian ini diprediksi menjadi jenis virus corona yang dominan. Ditambah lagi, dengan separuh AS masih belum sepenuhnya divaksinasi, dokter mengatakan hal ini dapat menyebabkan
Di Los Angeles, laju penyebaran Delta telah mendorong para pejabat untuk menerapkan kembali panduan masker untuk ruang publik dalam ruangan, terlepas dari status vaksinasi seseorang.
Vaksin Pfizer/BioNTech menunjukkan efikasi sebesar 88 persen dalam menetralisir infeksi bergejala dari varian Delta, dua minggu sesudah dosis kedua. Mereka yang baru mendapatkan suntikan pertama, memiliki perlindungan yang lebih sedikit.
Sementara itu, vaksin Moderna juga ditemukan bekerja melawan varian baru seperti varian Delta. Para peneliti menggunakan sampel serum dari delapan peserta yang diambil seminggu setelah mereka menerima dosis vaksin kedua.
Namun, WHO mengatakan penyebaran virus corona melampaui kecepatan program vaksinasi. Lebih lama virus corona menyebar diantara masyarakat yang belum divaksinasi, maka lebih tinggi kesempatan virus bermutasi.
Ancaman Corona Varian Delta, AS Mulai Pertimbangkan Kembali Berlakukan Wajib Masker
Temukan kami di Google News, dan jangan lupa klik logo bintang untuk dapatkan update berita terbaru. Silakan follow juga WhatsApp Channnel untuk dapatkan 10 berita pilihan setiap hari dari tim redaksi.