KOREA UTARA, HOLOPIS.COM – Korea Utara saat ini sedang mengalami krisis ekonomi. Hal tersebut dikarenakan lambannya aktivitas ekpor dengan China yang belum mencapai sebuah kesepakatan. Akibatnya, sejumlah barang pokok mengali lonjakan harga yang fantastis.
Dilansir dari The Economic Times, harga makanan pokok beras dan jagung di kota besar termasuk ibu kora Korut, Pyongyang sempat menurun ketika penduduk setempat mendapatkan jatah dari pemerintah. Namun harga di beberapa kota justru naik drastis dan menandakan terjadinya fluktuasi.
Seorang sumber mengatakan, beberapa sampo dijual seharga USD 200, atau sekitar Rp. 2,8 juta per botolnya. Dan baru baru ini viral di media sosial mengenai harga pisang di Korut yang mencapai hingga USD 45, atau sekitar Rp. 647.865.
Peter Ward, pakar ekonomi Korea Utara mengataka bahwa kenaikan harga ini dikarenakan situasi perdagangan luar negeri yang melakukan pembatasan akibat pandemi Covid-19.
Ward juga mengatakan keadaan pangan di luar negeri saat ini juga lebih buruk, jika hal ini terus terjadi, maka dikhawatirkan akan mengalami krisis kelaparan.