Fiko mengatakan sebelum membuat postingan, mulailah dengan mengetahui apa tujuan mem-posting konten tersebut, siapa audiensnya, dan dimana konten tersebut akan dipublikasikan. Selain itu Coach Fiko juga berpesan agar peserta dapat mem-posting konten yang dipahami dan dikuasai dengan begitu berekspresi di media sosial akan lebih nyaman, memunculkan persepsi positif dan berguna bagi orang lain.
Selanjutnya pada kegiatan ini juga menghadirkan Key Opinion Leader yaitu Rijal System yang memiliki lebih dari tujuh puluh ribu followers. Rijal memaparkan materinya berdasarkan pengalamannya sebagai content creator. Rijal menyampaikan materi mengenai Digital Act dimana Rizal memaparkan bagaimana bersosial media dengan bijak bukan hanya sekedar mencari like, komen serta followers atau subscriber namun juga memiliki isi yang berbobot.
Narasumber terakhir yaitu Indra Rukmana Imel yang memberikan materi mengenai Digital Savety atau bahaya rekam jejak digital. Menurut Indra, jejak digital tidak bisa disepelekan karena jejak digital dapat dilihat sebagai representasi dan juga mempengaruhi reputasi seseorang.
“Tidak hanya berbahaya bagi reputasi pekerjaan seseorang namun juga berbahaya jika terjadinya kejahatan digital seperti pencurian identitas, penyalahgunaan akun dan sebagainya,”, jelas Indra.
Di akhir penyampaian materinya Indra menyampaikan pesan agar peserta dapat meninggalkan jejak digital yang baik dan positif.
Kemenkominfo Memulai Kegiatan Perdana untuk Literasi Digital di Sulawesi
Temukan kami di Google News, dan jangan lupa klik logo bintang untuk dapatkan update berita terbaru. Silakan follow juga WhatsApp Channnel untuk dapatkan 10 berita pilihan setiap hari dari tim redaksi.