JAKARTA, HOLOPIS.COM – Pemimpin negara ASEAN akan menghadiri KTT di Jakarta yang membahas krisis di Myanmar, Sabtu (24/4). Sepuluh negara anggota blok itu telah mengonfirmasi kehadirannya pada KTT yang digelar pada Sabtu siang.
Brunei Darussalam yang saat ini ketua ASEAN, diwakili langsung Sultan Hassanal Bolkiah. Kemudian Indonesia selaku tuan rumah, diwakilkan langsung oleh Presiden Jokowi.
Empat pemimpin negara lainnya yakni Perdana Menteri Kamboja Samdech Techo, Perdana Menteri Vietnam Pham Minh Chinch, dan Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin. Lalu Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong.
Sementara Thailand dan Filipina hanya mengutus menteri mereka. Sedangkan Laos belum diketahui siapa perwakilan yang diutus.
Perdana Menteri Thailand, Prayut Chan-o-Cha memastikan dirinya tidak bisa hadir dalam ASEAN Leaders Meeting. Pernyataan itu diutarakan langsung oleh Prayut melalui sambungan telepon kepada Presiden Jokowi.
Menurut sumber pemerintah Thailand yang mengetahui percakapan kedua pemimpin, Prayut mengaku tak bisa hadir secara langsung ke Jakarta karena penularan virus Covid-19 yang masih mengkhawatirkan di Thailand.
Dalam telepon itu, ia mengatakan kepada Jokowi bahwa dirinya akan diwakilkan oleh Menteri Luar Negeri Thailand, Don Pramudwinai, dalam pertemuan darurat ASEAN akhir pekan ini.
Prayut juga menyatakan turut prihatin dan khawatir terkait situasi di Myanmar dalam sambungan telepon itu.
Prayut menyadari bahwa situasi yang ada saat ini di Myanmar merupakan tantangan bagi stabilitas dan perdamaian kawasan.
Dikutip Nikkei Asia, Prayut memang sebelumnya telah mengumumkan tak akan menghadiri KTT ASEAN yang digelar khusus membahas situasi di Myanmar tersebut.
Myanmar sendiri kemungkinan akan diwakili oleh pemimpin kudeta Jenderal Min Aung Hlaing. Juru bicara junta militer Myanmar, Zaw Min Tun mengonfirmasi kepada Nikke Asia mengenai kehadiran Aung Hlaing.
Utusan Perserikatan Bangsa -Bangsa (PBB) Christine Schraner Burgener juga direncanakan turut hadir di Jakarta membahas krisis politik di Myanmar, namun belum bisa dipastikan.
Seorang sumber dari PBB mengatakan kepada Reuters bahwa Burgener akan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno LP Marsudi, Menlu Singapura dan Brunei. (zik)