JAKARTA, HOLOPIS.COM – Sebagian besar pusat krematorium di India dilaporkan terpaksa beroperasi melebihi kapasitas, demi mengkremasi jenazah yang terus berdatangan setiap jam.
Kepulan asap terus menyeruak dari corong sebuah krematorium di negara bagian Gujarat, barat India, selama hampir 24 jam tanpa henti.
Sebagian besar jenazah, meninggal akibat menderita virus Covid-19. Selama beberapa waktu terakhir, jumlah penularan dan kematian akibat corona di India memang terus melonjak signifikan.
“Kami bekerja sepanjang waktu dengan kapasitas 100 persen agar bisa mengkremasi jenazah tepat waktu,” kata pengurus salah satu krematorium di Kota Surat, Kamlesh Sailor, kepada Reuters.
Data Kementerian Kesehatan menunjukkan, tiap pengetesan menunjukkan satu positif dari enam orang yang menjalani pengujian Covid-19.
Saat ini, India memiliki total 15,3 juta lebih kasus Covid-19 dengan 180 ribu kematian.
Negara berpenduduk 1,3 miliar itu mencapai rekor tertinggi 261.500 kasus baru pada Minggu (18/4).
Tak hanya pusat kremasi, sebagian rumah sakit juga kewalahan hingga kehabisan tempat untuk merawat pasien Covid-19. Beberapa rumah sakit sudah mengumumkan pasokan ventilator dan tabung oksigen habis hingga banyak rusak karena terus digunakan tanpa henti untuk merawat pasien Covid-19 yang datang dan pergi.
Petugas krematorium dan pemakaman menuturkan jumlah kremasi dan pemakanan jauh lebih banyak dibandingkan data kematian corona yang selama ini dirilis pemerintah.
Krematorium khusus jenazah Covid-19 terbesar di Lucknow, ibu kota negara bagian Uttar Pradesh, Baikunthdham, memaparkan pihaknya menerima jumlah jenazah untuk dikremasi dua kali lipat dari yang dilaporkan pemerintah dalam enam hari terakhir.
Jumlah itu pun belum termasuk jenazah pasien Covid-19 yang dimakamkan di tempat lain, seperti komunitas Muslim di India.
Sementara itu kepala krematorium lainnya di Uttar Pradesh, Azad menuturkan jumlah kremasi berdasarkan protokol Covid-19 memang telah meningkat lima kali lipat dalam beberapa pekan terakhir.
“Kami bekerja siang dan malam. Insinerator beroperasi terus tetapi masih banyak jenazah yang harus menunggu untuk dikremasi,” kata Azad. (zik)