WASHINGTON, HOLOPISCOM – Badan kesehatan federal Amerika Serikat meminta penggunaan vaksin COVID-19 dosis tunggal Johnson & Johnson dihentikan. Hal ini dilakukan setelah enam penerima vaksin mengalami kelainan langka termasuk pembekuan darah.
Per 12 April sudah lebih dari 6,8 juta dosis vaksin COVID-19 Johnson & Johnson telah diberikan di AS.
Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS (CDC) akan mengadakan pertemuan pada Rabu (14/4) ini guna meninjau kasus tersebut.
Dilansir dari New York Times, semua enam penerima vaksin adalah perempuan antara usia 18-48 tahun. Seorang perempuan meninggal dan satu lagi di Nebraska dirawat di rumah sakit dalam kondisi kritis,
CDC dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) melalui pernyataan bersama mengatakan bahwa insiden buruk tampaknya sangat jarang terjadi saat ini.
Permintaan dari regulator AS muncul kurang dari sepekan setelah regulator obat Eropa menyebutkan bahwa pihaknya sedang meninjau kasus pembekuan darah langka pada empat penerima vaksin di AS.
Usai kejadian itu, saham perusahaan terjun bebas, turun 3 persen sebelum pembukaan perdagangan.
Sumber: Reuters