Rolls-Royce Rugi Rp80 Triliun Sepanjang Tahun 2020

LONDON, HOLOPISCOM – Pabrikan mesin pesawat asal Inggris, Rolls-Royce mengalami kerugian sebesar US$ 5,6 miliar atau senilai Rp 80 triliun sepanjang tahun 2020.
Selama ini, Rolls-Royce menarik biaya dari mesin pesawat yang mereka buat berdasarkan jam terbang. Sedangkan selama pandemi, mayoritas penerbangan dihentikan.
Padahal sebelum pandemi melanda, mereka menargetkan bisa mengantongi kontrak 500 unit mesin pesawat di 2020.
Penyumbang utama kerugian Rolls-Royce adalah lini bisnis mesin pesawat komersil.
Dikutip dari Reuters, Rolls-Royce juga merumahkan 7.000 pegawai mereka selama pandemi. Rolls-Royce memperkerjakan sekitar 50.000 orang di seluruh dunia.
Tahun lalu, perusahaan juga menutup 5 pabrik, diantaranya pabrik yang berada di Nottinghamshire dan Lancashire, Inggris. Sehingga pabrik Royce hanya tinggal 6 pabrik.
Memasuki tahun 2021, perusahan pun optimis. Program vaksinasi di seluruh dunia dan ekonomi yang mulai pulih, membuat industri penerbangan kembali bergeliat.
“Yang terburuk sekarang sudah jauh di belakang kita,” kata CEO Rolls-Royce Warren East.
Saham Rolls-Royce pun naik lebih dari 1% menjadi 114,7 poin pada perdagangan Kamis (11/03/2021).
Tahun lalu, Rolls-Royce mendapatkan pendanaan £ 7,3 miliar dalam bentuk utang yang masuk ke ekuitas. Rolls-Royce juga berencana memperbaiki neraca keuangan dengan menjual aset senilai £ 2 miliar.

Temukan kami di Google News, dan jangan lupa klik logo bintang untuk dapatkan update berita terbaru. Silakan follow juga WhatsApp Channnel untuk dapatkan 10 berita pilihan setiap hari dari tim redaksi.

Berita Lainnya

Presiden Republik Indonesia

BERITA TERBARU

Viral