SBY Merasa Malu dan Bersalah Pernah Memberikan Jabatan dan Kepercayaan Kepada Moeldoko

Jakarta. Holopis.com – Ketua Majelis tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono Jumat malam 5 Maret 2021 memberikan respons atas terpilihnya Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat dalam forum KLB Demokrat.
Mantan Presiden dua priode tersebut menyatakan Partai Demokrat dan bangsa Indonesia berkabung karena akal sehat telah mati, sementara keadilan, supremasi hukum dan Demokrasi sedang diuji. SBY berujar Seorang pejabat pemerintah aktif, berada di lingkar dalam lembaga kepresidenan, bukan kader Partai Demokrat atau merupakan pihak eksternal partai telah dipilih menjadi Ketua Umum dengan merebutnya dari Ketua Umum yang sah yang setahun lalu telah di resmikan oleh negara dan pemerintah
Menurut SBY, memang banyak yang tercengang bahwa Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko telah bersongkokol tega dan dengan darah dingin melakukan kudeta. menurut SBY sejarah akan mengabadikannya bahwa terjadi perebutan kepemimpinan yang dilakukan dengan cara tidak terpuji, jauh dari sikap ksatria dan nilai nilai moral serta hanya akan mendatangkan rasa malu bagi perwira dan prajurit yang pernah bertugas di TNI
“Rasa malu dan bersalah saya yang dulu beberapa kali memberikan kepercayaan dan jabatan kepadanya, saya mohon ampun kehadirat Allah Tuhan yang maha kuasa atas kesalahan saya itu” ujar SBY
Pada kesempatan tersebut dalam kapasitasnya sebagai ketua Majelis tinggi Partai Demokrat SBY juga memastikan bahwa KLB Deli serdang adalah kegiatan ilegal karena tidak sesuai dengan anggaran Dasar dan anggaran rumah tangga Partai Demokrat yang di sahkan oleh Partai dan pemerintah pada tahun 2020.
SBY menjelaskan, dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Partai Demokrat pasal 16 mengamanatkan bahwa KLB hanya bisa di gelar atas izin dan restu dari 16 orang anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat dimana SBY adalah ketua Majelis Tingginya dan harus diusulkan oleh dua pertiga dari 34 DPD Partai Demokrat atau satu pertiga dari 514 DPC Partai Demokrat.
SBY juga menilai Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko tidak mengerti dan tidak memahami anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Partai Demokrat dan UU Parpol
Sebagaimana diketahui sejumlah mantan kader Partai Demokrat Jumat menggelar apa yang mereka istilahkan sebagai sebuah KLB di Deli Serdang Sumatra Utara dan menetapkan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menjadi Nahkoda partai berlambang bintang Mercy menggantikan AHY

Temukan kami di Google News, dan jangan lupa klik logo bintang untuk dapatkan update berita terbaru. Silakan follow juga WhatsApp Channnel untuk dapatkan 10 berita pilihan setiap hari dari tim redaksi.

Berita Lainnya

Presiden Republik Indonesia

BERITA TERBARU

Viral