HOLOPIS.COM, JAKARTA – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengajak negara-negara di kawasan ASEAN untuk meniggalkan mata uang Dolar Amerika Serikat (AS).
Dia mendorong penggunaan mata uang lokal dalam melaksanakan transaksi lintas batas yang lebih luas dari cakupan perdagangan dan investasi langsung (direct investment).
“Pemimpin ASEAN sudah dukung dan komitmen memperluas transaksi seperti ini,” kata Perry dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Jumat (25/8).
Menurut Perry, keikutsertaan negara lain akan menjadi upaya peningkatan ketahanan perekonomian, khususnya di kawasan Asia Tenggara.
“Kami undang negara anggota ASEAN gabung tanda tangan dan melaksanakan transaksi lintas batas dengan mata uang lokal ini dukung stabllitas ekonomi dan penanganan masalah global di wilayah, sehingga kita dapat mewujudkan pemulihan yang lebih baik,” papar Perry.
Sejauh ini, sudah ada lima negara ASEAN, yakni Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapura, dan Filipina yang telah meneken kerjasama transaksi pembayaran lintas batas sejak November 2022, di tengah pelaksanaan KTT G20 Indonesia.
Kerja sama pembayaran lintas batas 5 negara ASEAN tersebut mencakup kode QR, fast payment, data, RTGS, dan transaksi mata uang lokal.