Raffi Ahmad ikut geram dengan aksi pasukan militer Israel terhadap para pengungsi kamp Rafah dan masyarakat Palestina yang tak berdosa. Penyerangan di kamp Rafah itu membuat kata kunci All Eyes On Rafah diserukan oleh seluruh masyarakat dunia.
Militer Israel membantah telah menyerang tenda kamp pengungsian di Rafah yang terjadi pada hari Selasa (28/5). Mereka mengklaim tidak melakukan penyerangan di Area Kemanusiaan di Al-Mawasi.
Israel baru saja menyerang kamp pengungsian di Rafah dan membunuh sekitar 45 orang. Kementrian Kesehatan Hamas mengatakan, sebagian korban yang meninggal dunia adalah wanita, anak-anak dan lansia.
Slogan All Eyes on Rafah tengah viral di muka publik, para pesepakbola top dunia pun saat ini ikut berduka terhadap penderitaan warga Palestina atas kekerjaman Israel tersebut.
Pengamat Politik dari Fakultas Hukum Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FHISIP) Universitas Terbuka, Insan Praditya Anugrah menyatakan bahwa seharusnya dunia memberlakukan sanksi keras untuk Israel atas pembantaian massal warga sipil Palestina di Rafah.
Ketegangan antara Israel dan Hamas masih terus berlanjut, dan menewaskan banyak warga Palestina yang berada di Rafah. Kondisi ini sontak memunculkan kampanye 'All Eyes on Rafah' di berbagai platform media sosial.
Negara Irlandia, Norwegia dan Spanyol telah resmi mengakui Palestina sebagai negara terpisah dan merdeka. Dengan lantang mereka pun meminta Israel agar menarik duta besar mereka dari dua negara Eropa tersebut.
Di bulan Oktober ini tidak ada hari libur nasional yang bisa dijadikan alasan Sobat Holopis mengambil cuti. Hanya ada beberapa hari peringatan yang patut kita peringati agar tetap dapat mengamalkan alasan di balik ditetapkannya hari tersebut.