HOLOPIS.COM, JAKARTA – Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto hingga saat ini bersikeras untuk mengambil kembali buku catatannya yang disita oleh penyidik KPK.

Bahkan, Hasto mengaku sampai merayu Dewan Pengawas (Dewas) KPK agar bisa memerintahkan penyidik mengembalikan bukunya.

“Saya sudah mencoba suatu proses ke Dewan Pengawas karena itu dokumen menyangkut hal-hal yang sangat penting terkait dengan informasi partai,” kata Hasto dalam pernyataannya seperti dikutip Holopis.com, Kamis (15/8).

Pria yang terlibat dalam kasus korupsi di KPK itu pun mengakui bahwa dalam buku tersebut mengandung banyak rahasia partai, termasuk apa yang disampaikan Megawati Soekarnoputri.

“Buku itu menyimpan berbagai informasi rahasia terkait dengan pilkada dan juga arahan-arahan dari Ibu Megawati Soekarnoputri,” ungkapnya.

Oleh karena itu, Hasto pun menuding bahwa KPK dijadikan alat pemerintah untuk melakukan intervensi pelaksanaan Pilkada. Sehingga, dicurigai adanya upaya strategis untuk mengatur agar calon kepala daerah yang muncul adalah mereka yang diinginkan oleh penguasa.

“Itu buku milik partai sehingga ada koneksitas juga dengan apa yang disampaikan Ibu Mega,” tegasnya.

Selain itu, Hasto tak menampik penyitaan buku tersebut bisa dikaitkan dengan upaya pengambilalihan PDI Perjuangan yang baru-baru ini diungkapkan oleh Megawati.

“Karena upaya-upaya untuk mengambil alih PDI Perjuangan, baik secara langsung maupun tidak langsung, apa yang menjadi rumor itu ternyata ‘kan kemudian hari terbukti,” pungkas Hasto.

Sebelumnya, Hasto pada hari Senin (10/6) diperiksa selama 4 jam oleh penyidik KPK sebagai saksi kasus dugaan suap penetapan calon anggota DPR RI terpilih periode 2019—2024 dengan tersangka Harun Masiku.

Usai pemeriksaan, penyidik KPK telah menyita sebuah ponsel milik Kusnadi, dua ponsel milik Hasto, buku tabungan, dan kartu ATM milik Kusnadi, serta buku agenda DPP PDIP.