BerandaNewsPolhukamSurvei SPIN, Elektabilitas Prabowo dan Gerindra Bergerak Naik

Survei SPIN, Elektabilitas Prabowo dan Gerindra Bergerak Naik

BACA JUGA

Berbagi Parsel Ramadan untuk Yatim dan Dhuafa

JAKARTA, HOLOPIS.COMDirektur Survei & Polling Indonesia (SPIN), Igor Dirgantara menyebut bahwa Prabowo Subianto adalah sosok yang dianggap publik paling tepat menggantikan Presiden Joko Widodo di periode pemerintahan Indonesia selanjutnya.

ADVERTORIAL SPACE

“Sebagian besar publik atau sebesar 24,5 persen memilih Prabowo sebagai calon Presiden,” kata Igor dalam rilis surveinya, Senin (14/2).

Selanjutnya di bawah Prabowo, ada nama Anies Baswedan yang hanya mendapat 13,6 persen dan Ganjar Pranowo sebesar 12,8 persen. Posisi selanjutnya di tempati berturut-turut oleh Ridwan Kamil (6,1 persen); AHY (4,4 persen); Sandiaga Uno (4,1 persen); dan Puan Maharani (3,0 persen). Tri Rismaharini dan Khofifah berbagi persentase yang sama (1,6 persen); di posisi ke-10 ditempati Erick Thohir (1,5 persen); Airlangga Hartarto (1,3 pesen) dan seterusnya. Sementara ada 20,4 persen publik yang masih belum menentukan pilihanya.

Menarik data dari surveinya, Igor menilai bahwa alasan mengapa masyarakat memilih Prabowo Subianto untuk melanjutkan kepemimpinan nasional selanjutnya, adalah karena mereka melihat sepak terjang sosok tokoh besar politik Indonesia tersebut selama ini.

“Karena konsistensi fokus kerjanya sebagai menteri pertahanan di pemerintahan yang secara konkret dapat disaksikan dan didengar oleh publik luas, dari beragam saluran media penuh dengan prestasi,” tuturnya.

Masih di dalam surveinya, Igor menyebut bahwa dari tiga periode survei yang dilakukannya, Prabowo Subianto mengalami tren kenaikan tingkat elektabilitas cukup signifikan.

Pada periode Agustus 2021 ia mendapat 21,9 persen. Kemudian pada periode Desember 2021 mendapat 23,2 persen, dan Februari 2022 mendapat 24,5 persen.

Grafik Prabowo ini jauh lebih bagus dibanding tokoh lain, seperti Anies Baswedan yang cenderung turun. Di mana pada periode Agustus 2021 mendapat 16,1 persen, periode Desember 2021 turun menjadi 13,1 persen, dan Februari 2022 cenderung stagnan yakni 13,6 persen.

Apalagi Ganjar Pranowo yang justru malah lebih terjungkal. Di mana pada periode Agustus 2021 mendapat 15,6 persen, dan di Desember 2021 anjlok menjadi 13,1 persen, kemudian pada Februari 2022 semakin terjungkal di angka 12,8 persen saja.

“Kasus Wadas tampaknya menjadi salah satu faktor elektabilitas Ganjar turun,” terang Igor.

SPIN
Survei SPIN.

Di sisi lain, peran mesin partai juga tak kalah ikut andil di dalam mendongkrak penilaian publik terhadap sosok Prabowo Subianto. Dukungan yang solid dari partai Gerindra mulai dari bawah hingga di atas untuk mendapuk kembali Ketumnya sebagai calon Presiden di 2024 juga sangat jelas terdengar oleh publik, sehingga pilihan publik mayoritas jatuh ke Prabowo.

“Kepastian Ini juga yang membuat elektabilitas Prabowo kokoh di puncak elektabilitas. Hingga hari ini belum ada peristiwa yang berarti yang mampu mendegradasi posisinya di hati rakyat,” ucapnya.

Partai Gerindra ikut terdongkrak

Lebih lanjut, Igor juga menilai tingginya elektabilitas Prabowo Subianto itu pun akhirnya diikuti oleh elektabilitas partainya saat ini. Walaupun sejauh ini tingkat elektabilitas Partai Gerindra masih di tangga nomor dua setelah PDI Perjuangan.

ADVERTORIAL SPACE

Temukan kami di Google News. Kamu juga bisa dapatkan berita menarik dari WhatApp Channel Holopis. Join yuk guys... !

Advertorial

BERITA TERBARU

Rekomendasi :

Aparat Salah Tangkap Dua Warga Papua Diduga KKB

Polres Puncak mengakui bahwa mereka terpaksa melepaskan dua orang warga berinisial DK dan AM setelah dituduh tergabung dalam KKB (kelompok kriminal bersenjata) Papua.

Zulhas Musnahkan Produk Impor Ilegal Senilai Rp9,33 Miliar

Mendag Zulkifli Hasan (zulhas) memimpin langsung pemusnahan produk impor ilegal senilai Rp9,33 miliar pada Kamis (28/3).

PPP Gagal Akibat Salah Berkoalisi dengan PDIP

Koordinator Kawal Pemilu dan Demokrasi (KPD) Miftahul Arifin menyebut kegagalan PPP dalam Pemilu Legislatif (Pileg) 2024 karena salah memilih teman koalisi di pilpres.

Bambang Pacul Bungkam Mulut Ganjar Pranowo Soal Posisi PDIP

Ketua DPP PDIP, Bambang Wuryanto atau akrab disapa Bambang Pacul memberikan peringatan keras kepada Ganjar Pranowo terkait dengan arah partai dalam pemerintahan mendatang.

IPI Ajak Publik Kawal Independensi MK dan Hormati Hasil Pemilu 2024

Sekelompok massa aksi yang tergabung di dalam Indonesian People Independent (IPI) melakukan aksi unjuk rasa di kawasan Bundaran Indosat atau Patung Kuda, Gambir, Jakarta Pusat.

IPW Anggap SP3 di Kasus Aiman Witjaksono Sudah Tepat

ugeng Teguh Santoso menilai bahwa kebijakan Ditreskrimsus Polda Metro Jaya yang menghentikan proses penyidikan atas kasus dugaan hoaks dan ujaran kebencian yang menyeret Aiman Witjaksono sudah tepat.

Harvey Moeis Jadi Tersangka, Kejaksaan Bakal Sasar Pemilik Smelter Lain?

Penyidik Pidana Khusus Kejaksaan Agung akhirnya resmi menetapkan seorang Harvey Moeis sebagai penerima manfaat dari mega korupsi timah.

Istana Tak Terlibat Urusan PHPU di MK

Dini Shanti Purwono menegaskan bahwa Istana Negara tidak memiliki kepentingan apa pun dalam sengketa PHPU (perselisihan hasil pemilihan umum) yang saat ini tengah disidangkan di Mahkamah Konstitusi (MK).

Kasus Aiman Witjaksono Resmi SP3

HOLOPIS.COM, JAKARTA - Kuasa hukum Aiman Witjaksono, Finsensius Mendrofa membenarkan bahwa kasus yang saat ini tengah menimpa kliennya sudah dihentikan proses penyidikannya oleh Ditreskrimsus...

DPR Sahkan RUU Desa Jadi Undang-undang

HOLOPIS.COM, JAKARTA - DPR RI resmi mengesahkan RUU tentang Perubahan Kedua atas Undang-undang Nomor 6/2014 tentang Desa atau RUU Desa menjadi Undang-undang. Pengesahan RUU...