BerandaNewsDorong Moderasi Beragama, Menag : Jangan Merasa Keyakinan Paling Benar

Dorong Moderasi Beragama, Menag : Jangan Merasa Keyakinan Paling Benar

Lainnya :

SERPONG, HOLOPIS. COM – Pemerintah mendorong dilakukannya moderasi beragama sejak dini atau mulai dari sekolah sekolah.

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas memberikan contoh seperti pendidikan sekolah yang ada di Madrasah harus fokus dalam penguatan moderasi beragama.

“Madrasah mendidik anak tidak hanya kuat dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, tapi bagaimana imannya kuat dan perilakunya moderat. Tanamkan iman sekuat-kuatnya, dan perilakunya harus moderat. Saya mohon, saya tekankan betul. Penguatan moderasi beragama harus ditekankan. Salah satunya adalah penghargaan terhadap perbedaan yang ada di sekeliling kita, baik suku, ras, bahasa, tradisi, termasuk perbedaan dalam memahami ajaran-ajaran agama,” kata Yaqut, Selasa (5/10).

Moderasi Beragama adalah cara pandang, sikap, dan praktik beragama dalam kehidupan bersama dengan cara mengejawantahkan esensi ajaran agama yang melindungi martabat kemanusiaan dan membangun kemaslahatan berlandaskan prinsip adil, berimbang, dan menaati konstitusi sebagai kesepakatan bersama.

Moderasi beragama bukanlah upaya memoderasikan agama, melainkan memoderasi pemahaman dan pengalaman kita dalam beragama. Ada empat indikator moderasi beragama, yaitu: komitmen kebangsaan, toleransi, anti kekerasan, dan penerimaan terhadap tradisi. Pemahamaan akan hal ini yang terus Kemenag injeksikan terhadap masyarakat dalam kerangka penguatan moderasi beragama.

Yaqut juga memperingatkan jangan sampai alumni madrasah memiliki pemahaman keagamaan yang tidak moderat. Apalagi, sampai merasa hanya dirinya yang paling benar lalu menyalahkan pemahaman orang lain yang berbeda dengannya.

“Anak-anak ini penentu nasib masa depan bangsa. Cara mempertahankan kemerdekaan dan kesatuan bangsa adalah dengan menjaga keragaman ini, mulai dari anak-anak kita,” tegasnya.

Yaqut juga menegaskan, pihak nya akan melakukan koreksi terhadap seluruh siswa yang terbukti melakukan tindakan intoleran.

“Meski prestasi setinggi langit, jika pemahaman keagaman siswanya tidak toleran, akan kita koreksi. Saya yakin dan menaruh harapan para guru mampu mewujudkan itu. Semakin baik pemahaman keagamaan kita, maka semakin kita toleran dalam menyikapi perbedaan,” tandasnya.

Temukan kami di Google News. Kamu juga bisa dapatkan berita menarik dari WhatApp Channel Holopis.

Berita Terbaru

Gibran Rakabuming Senang Atas Imbauan Prabowo Subianto : Biar Adem

Gibran Rakabuming menyambut positif pernyataan dari Prabowo Subianto yang meminta para pendukungnya untuk tidak melakukan aksi jelang keputusan hakim Mahkamah Konstitusi.

TERPOPULER

Soal Amicus Curiae, Wasekbid Hankam PB HMI Jangan “Sandera” Kemandirian Hakim MK”

Muhammad Nur Latuconsina menilai, penggunaan istilah amicus curiae tidak ditemukan dalam UU Nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilu, maupun UU Nomor 24 tahun 2003 tentang MK terkait penanganan Pilpres.

Rekomendasi :