JAKARTA – Presiden RI Prabowo Subianto mengungkapkan bahwa negara Belanda mendapatkan keuntungan yang sangat besar saat menjajah Indonesia.
Dalam pembukaan Indo Defence 2025, Presiden Prabowo mulanya menyebut bahwa negara Belanda telah merampas hampir seluruhnya yang dimiliki Indonesia saat itu.
“Rakyat kita, masyarakat kita, budaya kita, politik kita dihancurkan, dan kita menjadi milik bangsa lain, dan kekayaan kita diambil,” kata Presiden Prabowo Subianto dalam pernyataannya yang dikutip Holopis.com, Rabu (11/6).
BACA JUGA
- Vladimir Putin Tawarkan Kerjasama Nuklir dengan Prabowo Subianto
- Presiden Prabowo Sambut Positif Dukungan Rusia Untuk Keanggotaan Indonesia di BRICS
- Presiden Prabowo dan Vladimir Putin Saling Lempar Pujian dan Kehangatan
- Mahfud MD Puji Hakim Pengadilan Tipikor Vonis Zarof 16 Tahun dan Denda Rp1 Miliar
- Empat MoU Penting Disepakati Saat Prabowo Temui Putin di Rusia
Bahkan dari segi kekayaan, Presiden Prabowo mengungkapkan bahwa Belanda telah mengeruk puluhan triliun USD dari kekayaan alam Indonesia.
“Baru ada suatu research berapa minggu lalu yang menceritakan kepada kita bahwa, selama Belanda menjajah kita, Belanda telah mengambil kekayaan kita senilai, dengan uang sekarang, senilai USD31 triliun,” ungkapnya.
Presiden Prabowo kemudian membandingkan angka tersebut dengan kondisi perekonomian pada saat ini. Dimana dari perhitungan tersebut, Belanda setidaknya sudah merampok 18 kali GDP (Gross Domestik Produk) negara Indonesia.
“Produksi domestik bruto kita sekarang adalah USD1,5 triliun, berarti kekayaan yang telah diberikan atau diambil dari bangsa Indonesia adalah sama dengan mungkin 18 kali seluruh produksi bangsa Indonesia, 18 kali GDP kita,” jelasnya.
“Atau sama dengan kurang lebih 140 tahun anggaran, anggaran kita 140 tahun. Dan selama Belanda menduduki Indonesia, Belanda telah menikmati GDP per kapita nomor satu di dunia,” sambungnya.