HOLOPIS.COM, JAKARTA – 7 (tujuh) orang debt collector akhirnya ditangkap Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, setelah Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran beri perintah untuk memberantas aksi premanisme di Jakarta.

“Komplotan preman dari dua kelompok kini menjadi tersangka, ditahan di Polda Metro Jaya,” ujar Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi dalam keterangan yang dikutip Holopis.com, Kamis (23/2).

Sementara itu, 3 (tiga) orang debt collector yang melakukan perbuatan melawan anggota Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) Polri saat melakukan penarikan mobil milik Seleb TikTok, Clara Shinta. Saat ini dalam pemeriksaan di Polda Metro Jaya.

Langkah yang dilakukan ini, merupakan respon dari direktif Kapolda Metro Jaya yang menyampaikan tidak boleh ada kelompok manapun yang bergerak di atas hukum dan tidak boleh lagi ada bibit bibit premanisme muncul di Jakarta.

“Negara tidak boleh kalah dengan aksi premanisme. Kita akan tangkap, kita kejar dan kita tindak tegas setiap aksi aksi premanisme di DKI Jakarta,” katanya.

Dalam melakukan eksekusi penarikan, ada mekanisme hukum yang diatur dalam undang-undang. Sehingga, para debt collector ini tidak dibenarkan main cegat, main sikat dan rampas kendaraan di jalan.

“Oleh karenanya hal tersebut harus melalui penetapan pengadilan, dengan kata lain tidak boleh di ambil paksa,” kata​​​​​​nya.

Hengki juga mengimbau kepada kelompok-kelompok preman dan debt collector, agar segera menghentikan aksi – aksi premanisme. Jika tidak, pihaknya akan menangkapnya.

“Kepada pelaku ‘debt collector’ yang terlibat perlawanan terhadap petugas, kami minta segera menyerahkan diri atau kami kejar sampai dapat,” kata Hengki.

Sebelumnya diberitakan, Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran marah saat mengetahui seorang anggota Polisi yang dibentak oleh debt collector.

Padahal, dalam video viral penarikan mobil Seleb TikTok, Clara Shinta, anggota Polisi tersebut ingin membantu menyelesaikan masalah yang terjadi di Polsek.

Dalam video yang diunggah @kapoldametrojaya, Fadil mengatakan hal tersebut merupakan perlakuan seorang preman.

“Saya lihat ini preman ini sudah mulai agak merajalela di Jakarta ini. Sampai tadi malam saya tidur jam 03.00, darah saya mendidih itu saya lihat anggota dimaki-maki itu,” katanya dalam video unggahan Instagram @kapoldametrojaya yang dikutip Holopis.com, Rabu (22/2).