More
    HolopisOlahragaBagnaia Finis Ketiga di MotoGP Aragon 2025, Ducati Ungkap Perubahan Kecil yang...

    Bagnaia Finis Ketiga di MotoGP Aragon 2025, Ducati Ungkap Perubahan Kecil yang Krusial

    JAKARTA – Francesco Bagnaia akhirnya menunjukkan tanda-tanda kebangkitan di MotoGP Aragon 2025 dengan meraih posisi ketiga dalam balapan utama hari Minggu (8/6). Hasil ini menjadi angin segar bagi tim Ducati Lenovo setelah sang juara dunia dua kali itu mengalami penurunan performa sepanjang awal musim.

    Sebelum Aragon, performa Bagnaia bisa dibilang di bawah standar. Ia terlihat tidak nyaman dengan bagian depan Desmosedici GP25, khususnya saat melakukan manuver di tikungan. Ketidaknyamanan itu berdampak langsung pada kepercayaan dirinya dan catatan prestasinya dalam lima balapan terakhir, baik sprint maupun race utama.

    Dalam tiga sprint dan dua balapan utama sebelum Aragon, Bagnaia hanya mampu mengumpulkan empat poin. Di MotoGP Prancis, ia gagal mencetak poin di sprint dan finis ke-16 pada balapan utama. Di seri berikutnya di Inggris, Bagnaia finis keenam di sprint namun gagal finis (DNF) saat balapan Minggu.

    Ketika MotoGP Aragon dimulai, situasinya tampak belum membaik. Start dari posisi keempat, Bagnaia malah turun hingga posisi ke-12 di sprint dan kembali tidak mendapatkan poin. Namun semua berubah saat race utama pada hari Minggu, ketika ia berhasil mengamankan podium ketiga, memberikan sinyal bahwa kepercayaan dirinya mulai kembali pulih.

    Menurut manajer tim Ducati, Davide Tardozzi, kebangkitan Bagnaia ini tak lepas dari perubahan kecil namun krusial yang dilakukan oleh tim teknis pada bagian depan motor GP25. Meskipun Tardozzi enggan membeberkan detail teknis dari perubahan tersebut, ia mengakui bahwa inilah titik balik performa Bagnaia.

    “Kami sangat senang untuk Pecco (sapaan Bagnaia). Ia tampak sudah kembali ke jalurnya. Para insinyur sudah bekerja keras dalam beberapa balapan terakhir untuk mengembalikan rasa percaya dirinya, khususnya pada bagian depan motor,” kata Tardozzi seperti dikutip Holopis.com dari Crash.net, Senin (9/6).

    “Hanya sedikit perubahan di depan, tapi itu sangat berarti. Saya tidak ingin membocorkan apa yang kami lakukan. Mungkin Pecco sendiri yang akan menceritakannya nanti,” imbuhnya.

    Bagnaia sendiri tampil agresif sejak awal balapan, sempat bertarung dengan Pedro Acosta dari Aprilia, dan berhasil membendung tekanannya. Ia juga sempat mendekati Alex Marquez di posisi depan, namun akhirnya memilih untuk bermain aman dan memastikan podium.

    Lebih lanjut, Tardozzi menyebut bahwa solusi teknis ini sebenarnya muncul dari hasil diskusi antara Bagnaia dan teknisinya sehari sebelum race. Ide yang awalnya sederhana itu, ternyata mampu memberikan hasil nyata.

    “Setelah berbicara dengannya kemarin, teknisinya datang dengan ide ini dan akhirnya berhasil. Mari kita lihat apakah kami bisa menyempurnakan area ini saat tes tengah musim besok,” tambah Tardozzi.

    Kini, Ducati dan Bagnaia berharap tren positif ini bisa berlanjut di seri-seri berikutnya. Dengan kompetisi musim 2025 yang sangat ketat, konsistensi dan inovasi teknis menjadi kunci untuk tetap bersaing di papan atas klasemen.

    WhasApp Channel

    Ikuti akun WhatsApp Channel kami untuk mendapatkan update berita pilihan setiap hari.

    Yuk follow Holopis.com di Google News.

    Berita Terbaru

    Berita Terkait