JAKARTA – Menteri Pertahanan Israel Israel Katz mengatakan bahwa pihaknya telah memastikan agar kapal yang ditumpangi oleh beberapa aktivis termasuk Greta Thunberg, aktor Liam Cunningham, dan aktivis lainnya agar tidak memasuki wilayah Gaza.
Ia pun memberikan instruksi khusus agar para aktivis tersebut gagal untuk memberikan bantuan kepada masyarakat Palestina yang dikhawatirkan akan kelaparan.
“Saya telah menginstruksikan IDF untuk memastikan armada ‘Madleen’ tidak mencapai Gaza,” kata Katz, dikutip Holopis.com, Senin (9/6/2025).
BACA JUGA
-
Ingin Matikan Sistem Rudal Musuh, Israel Malah Serang Iran Duluan
-
Lima Warga Palestina di Titik Distribusi Bantuan Gaza Tewas dalam Serangan Israel
-
Israel Tuding Kapal Madleen Diisi Propagandis Hamas
-
Profil Greta Thunberg, Aktivis Swedia yang Rela Berlayar ke Gaza Demi Beri Bantuan
-
Israel Tangkap Aktivis Greta Thunberg yang Bawa Bantuan ke Palestina dengan Kapal
Mereka mengklaim bahwa Greta Thunberg dkk hanya ingin mencari atensi pblik demi publisitas. Mereka menuding tim Greta Thunberg berusaha melakukan provokasi meia yang tujuan utamanya adalah mendapatkan publisitas.
“Ada cara lain untuk memberikan bantuan ke Gaza, yang tidak melibatkan selfie Instagram” kata Kementerian Israel.
Setelah itu mereka membela diri dengan mengatakan ada banyak cara untuk memberikan bantuan ke Gaza, yang itu dengan cara-cara yang tidak melanggar hukum.
“Upaya yang tidak sah untuk menembus blokade tersebut berbahaya, melanggar hukum, dan merusak upaya kemanusiaan yang sedang berlangsung,” katanya.
Sekedar mengingatkankembali, pasukan Israel mencegat kapal bantuan menuju Gaza yang ditumpangi oleh aktivis Greta Thunberg, bintang Game of Thrones Liam Cunningham, dan para aktivis terkemuka lainnya. Israel dikabarkan menangkap mereka serta menahan penumpang di kapal tersebut di Israel.
Koalisi Armada Kebebasan atau The Freedom Flotilla Coalition (FFC) mengatakan bahwa pasukan militer Israel sudah menaiki Madleen yang berusaha untuk mengirimkan bantuan ke Gaza. Hal tersebut dilakukan setelah Israel memblokade jalur bantuan ke Gaza selama 11 minggu.
“Quadcopter mengelilingi kapal, menyemprotnya dengan zat seperti cat putih, komunikasi terputus, dan suara-suara mengganggu diputar melalui radio,” demikian disampaikan FFC, dikutip Holopis.com, Senin (9/6).
FFC menekankan bahwa para kru diserang ketika mereka berada di perairan internasional. Bahkan FFC mengunggah cuplikan ketika para kru yang memakai pelampung keselamatan secara serentak mengangkat tangan mereka ke atas ketika tentara Israel datang.
Sebagai informasi, aksi Greta untuk langsung memberikan bantun kepada masyarakat Gaza yang kelaparan, saat ini didukung oleh netizen dan komunitas internasional.
Hal itu terlebih setelah Israel melakukan blokade kemanusiaan penuh terhadap Gaza pada 2 Maret silam, sehingga menghentikan makanan, pasokan medis, dan bantuan lainnya kepada lebih dari 2 juta masyarakat Palestina.