JAKARTA – Pertikaian antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan miliarder Elon Musk saat ini menjadi isu bagaikan gosip paling hangat di Amerika Serikat. Hal itu lantaran dari yang sebelumnya bos Tesla dan SpaceX tersebut mendukung habis-habisan Donald Trump saat Pemilihan Presiden 2024 silam, kali ini keduanya bertengkar dan jadi saling mencaci maki di hadapan warganet di seluruh dunia.
Donald Trump melemparkan kritikan ke Elon Musk, dan sebagai balasannya Elon Musk menuding Donald Trump dengan berbagai tudingan panas.
Lalu bagaimana awal mula kerja sama simbiosis mutualisme mereka, menjadi pertikaian yang penuh cekcok layaknya pasangan baru putus?
BACA JUGA
- Perang dengan Israel Hampir Seminggu, Donald Trump Malah Minta Iran Ngalah
- Macron Pilih Jalan Lain Redakan Konflik Iran-Israel, Gak Mau Ikut-ikutan Kayak AS
- Konflik Iran-Israel Memanas, AS Mulai Nimbrung Kerahkan Pesawat Tempur
- Presiden Prabowo Ditelepon Trump! Isyarat Penguatan Diplomasi Dua Negara?
Awal Mula Pertikaian antara Elon Musk dan Donald Trump
Semua dimulai ketika Donald Trump memberikan kritikan kepada Tesla di Oval Office. Hanya dalam hitungan jam saja, hubungan mereka langsung hancur. Dalam media sosialnya yaitu Truth Social, Donald Trump mengatakan bahwa cara untuk menghemat adalah dengan tak lagi memberikan uang kepada Elon Musk.
“Cara termudah untuk menghemat uang dalam anggaran kita, miliaran dan miliaran dolar adalah dengan menghentikan subsidi dan kontrak pemerintah Elon,” kata Donald Trump, dikutip Holopis.com, Jum’at (6/6).
Kemudian Elon Musk pun tak ragu untuk menunjukkan taringnya dan membalas pernyataan Presiden Amerika Serikat yang sangat kontroversial tersebut. Elon memberikan kritikan pedas terkait pemotongan pajak dan RUU belanja Trump.
Bahkan, Elon Musk mengatakan tanpa dirinya, maka Donald Trump tidak akan menang pemilu.
“Tidak tahu terima kasih,” Kata Elon Musk.
Sebagai informasi, pertikaian keduanya dinilai tidak terlalu mengagetkan. Terlebih lagi keduanya dikenal sebagai petarung politik yang jarang menerima masukan, dan kerap kali menggunakan media sosial sebagai menyerang musuh-musuh mereka.