MINAHASA, HOLOPIS.COM Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meminta kerjasama Kementerian PUPR untuk menyiapkan hunian sementara bagi warga terdampak abrasi pantai yang melanda Minahasa Selatan, Sulawesi Utara.

Holopis.com Kepala BNPB Letjen Suharyanto mengatakan, Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan diminta mengambil langkah cepat dengan melakukan proses pengerjaan hunian sementara.

“Pemerintah setempat juga diharapkan segera mengambil kebijakan untuk penyediaan lahan hunian baru (tetap) bagi masyarakat yang saat ini sudah terdampak maupun yang terancam abrasi pantai,” kata Suharyanto dalam keterangan tertulisnya, Jumat (24/6).

Pada pelaksanaannya nanti, Suharyanto mengatakan akan berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), sebagaimana praktik yang telah dilakukan guna penyediaan tempat tinggal bagi warga terdampak Awan Panas Guguran (APG) Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur.

“Saya akan minta bantuan ke Kementerian PUPR saja biar cepat. Mereka sudah punya prototipe seperti yang sudah ada bagi warga lereng Semeru,” jelasnya.

Adapun hunian sementara tersebut berlokasi di wilayah Perkebunan Kelurahan Bitung (kompleks jalan menuju desa kilometer 3). Nantinya hunian sementara ini akan dihuni para warga yang rumahnya terdampak abrasi yang hingga kini masih bertahan di lokasi pengungsian.

Selain itu, rencana relokasi pasar tradisional juga tengah disiapkan. Mengingat pasar ini berada dekat dengan titik terdampak dan beresiko terkena bencana serupa jika tetap dilokasi tersebut.

Berdasarkan data yang berhasi dihimpun Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB per Jumat (24/6) pukul 01.20 WIB menyebutkan total jumlah pengungsi sebanyak 127 KK / 387 jiwa dengan rincian 53 KK / 134 jiwa di BPBU Kelurahan Lewet, 46 KK / 158 jiwa di Aula Sentrum PGA Uwuran Dua dan 28 KK / 95 jiwa di rumah keluarga ataupun kerabat.