JAKARTA, HOLOPIS.COMPerhelatan balap mobil listrik, Jakarta E-Prix alias Formula E Jakarta telah digelar. Namun sejumlah pihak masih mempertanyakan hasil audit, khususnya terkait kekurangan bayar commitment fee sebesar Rp90 miliar.

BPK rilis temuan kekurangan bayar commitment fee Formula E

Awalnya, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) DKI Jakarta merilis Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP), yang salah satunya terkait penyelenggaraan Formula E yang dihelat di Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC) Ancol, Jakarta Utara, pada Sabtu (4/6) lalu.

Dalam laporan tersebut, BPK mengungkap bahwa masih ada sisa commitment fee sebesar 5 juta poundsterling atau Rp90 miliar (dengan asumsi kurs saat ini) yang harus dibayarkan Pemprov DKI Jakarta melalui PT Jakarta Propertindo (Jakpro) sebagai penyelenggara ajang mobil listrik itu.

Dijelaskan dalam laporan tersebut, kekurangan pembayaran commitment fee sebesar Rp90 miliar tersebut harus diserahkan kepada pihak FEO atau Formula E Operation pada tahun 2024 tanpa menggunakan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBD).

“Sisa kewajiban commitment fee sebesar 5 juta poundsterling (Rp90 miliar jika dikonversikan ke rupiah) akan dibayarkan oleh PT Jakpro di tahun ke-3 (tahun 2024) dengan dana non-APBD,” demikian tertulis dalam dokumen LHP itu.

Respon Jakpro soal kekurangan bayar Rp90 miliar

Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama PT Jakpro, Widi Amanasto mengakui bahwa memang masih ada kekurangan biaya sebesar 5 juta poundsterling atau Rp90 miliar yang harus dibayarkan pihaknya.

Ia menjelaskan, hal itu lantaran Pemprov DKI Jakarta baru membayar sebesar 31 juta poundsterling atau Rp560 miliar dari keseluruhan biaya yang besarannya mencapai 36 juta poundsterling atau Rp655 miliar (akumulasi 12 poundsterling atau sekitar Rp218 miliar per tahunnya).

Meski demikian, ia mengatakan bahwa commitment fee sebesar 12 poundsterling itu lebih rendah dibanding permintaan FEO yang sebesar 20 juta poundsterling atau Rp364 miliar.

“Itu yang sudah dibayarkan jadi tiga tahun. Kan per tahunnya 12. Dinego, dari 20 sekian jadi 12, tapi sisanya nanti,” kata Widi.

Respon Anies Baswedan soal kekurangan bayar Rp90 miliar

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan bungkam, seakan enggan menjawab saat ditanya para wartawan mengenai kekurangan bayar commitment fee Formula E sebesar Rp90 miliar.

Awalnya, para wartawan melontarkan sejumlah pertanyaan kepada Anies saat keluar dari gedung paripurna usai rapat bersama anggota DPRD DKI Jakarta, Rabu (22/6).

Saat ditanya mengenai persipaan acara hajatan Jakarta untuk menyambut HUT ke-495 DKI Jkaarta, Anies nampak masih lancar menjawabnya.

Namun, Anies mendadak diam ketika ditanya mengenai audit anggaran Formula E Jakarta 2022.

“Pak, terkait audit Formula E itu bagaimana pak,” tanya salah seorang wartawan, Rabu (22/6).

Mendengar hal itu, Anies langsung berbalik badan dan berjalan menuju pintu keluar meninggalkan para wartawan dengan pengawalan ketat petugas.