JAKARTA, HOLOPIS.COM Presiden Joko Widodo sempat salah menyebut nama kabinetnya saat menyampaikan sambutan di Rakernas PDIP. Awalnya, pria yang karib disapa Jokowi itu mengucapkan Kabinet Indonesia Bersatu, yang kemudian diralat menjadi Kabinet Indonesia Maju.

Momen itu terjadi ketika Jokowi menyampaikan sambutan dalam Rakernas II PDIP di Sekolah PDIP, Lenteng Agung, Jakarta, Selasa (21/6). Jokowi awalnya menyapa Presiden ke-5 RI sekaligus Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Setelah itu, Jokowi menyapa Ketua DPR Puan Maharani, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto berserta seluruh fungsionaris partai. Barulah kemudian di momen ini Jokowi salah menyebut nama kabinetnya.

“Yang saya hormati para menteri kabinet Indonesia bersat… Kabinet Indonesia Maju, Ka-BIN beserta seluruh gubernur, bupati, wali kota dan pimpinan daerah yang hadir,” tutur Jokowi.

Di awal sambutannya, Jokowi memuji Megawati Soekarnoputri. Jokowi menyebut Megawati sangat cantik dan karismatik.

“Betul kata Bu Mega, beliau memang hari ini sejak saya ketemu tadi pagi, memang beliau auranya adalah sangat cantik sekali dan sangat karismatik,” kata Jokowi.

Jokowi mengatakan pujiannya itu benar-benar dari lubuk hati yang paling dalam. Dia pun meminta peserta Rakernas PDIP bertepuk tangan lebih keras.

“Ini benar dari lubuk hati yang paling dalam saya sampaikan. Auranya betul-betul, meskipun sudah berumur 57 (75, red) tahun tapi aura kecantikannya tidak pernah pudar. Tepuk tangannya kurang. Merdeka, merdeka, merdeka,” ujar Jokowi disambut ramai peserta Rakernas.

Setelah itu, Jokowi lebih banyak berbicara mengenai ngerinya krisis bertubi-tubi yang melanda seluruh negara di dunia. Jokowi mendapatkan informasi bahwa ada sekitar 60 negara yang bakal ambruk ekonominya.

“Angka-angkanya saya diberi tahu, ngeri kita. Bank Dunia menyampaikan, IMF menyampaikan, UN PBB menyampaikan. Terakhir baru kemarin saya mendapatkan informasi 60 negara akan ambruk ekonominya, 42 dipastikan sudah menuju ke sana,” kata Jokowi.

Jokowi mengatakan jumlah negara yang bakal ambruk ekonominya ini sangat banyak. Dia meminta semua pihak untuk waspada.

“Siapa yang mau membantu mereka kalau sudah 42, mungkin kalau 1, 2, 3 negara krisis bisa dibantu mungkin dari lembaga-lembaga internasional. Tapi kalau sudah 42 nanti betul dan mencapai bisa 60 betul, kita nggak ngerti apa yang harus kita lakukan. Sehingga berjaga-jaga, waspada, hati-hati adalah hal yang sangat kita perlukan,” pungkas Jokowi.