JAKARTA, HOLOPIS.COM Kudeta berdarah di Ukraina pada tahun 2014 merupakan akar masalah hari ini di Kiev. Oleh karena itu, operasi militer Rusia sejak 24 Februari lalu sudah tepat.

Menurut Presiden Rusia, Vladimir Putin, menyerbu benteng Ukraina di dekat Donetsk yang dibuat delapan tahun lalu tidak bijaksana.

“Karena ini akan menyebabkan korban besar,” kata Putin di pertemuan Forum Ekonomi Internasional St. Petersburg pada Jumat pekan lalu, sebagaimana yang dilaporkan Media pemerintah TASS pada Senin (20/6).

Maka, sambung Putin, ‘pekerjaan sistemik’ sedang dirancang untuk mengamankan benteng-benteng tersebut.

“Kami berbicara tentang melakukan operasi militer khusus dan bahkan dalam operasi militer khusus ini, kami tidak boleh mengubah kota-kota dan daerah berpenduduk yang kami bebaskan menjadi sesuatu seperti Stalingrad,” katanya.

Stalingrad adalah pertempuran besar di Front Timur yang terjadi pada 1942–1943 antara Nazi Jerman dan Uni Soviet, dan menjadi pertempuran terpenting dalam Perang Dunia II.

Nazi Jerman dan sekutunya tidak berhasil melawan Uni Soviet untuk menguasai kota Stalingrad (yang kemudian berganti nama menjadi Volgograd) di Rusia Selatan.
Pertempuran itu ditandai dengan pertempuran jarak dekat yang sengit dan serangan langsung terhadap warga sipil dalam serangan udara.

Rusia memiliki hak untuk mengakui Republik Donbass di bawah Piagam PBB, karena di bawah Piagam PBB, ketika sebuah negara mendeklarasikan kemerdekaan, tidak perlu meminta izin dari pemerintah pusat.

“Itu berarti Republik Donbas tidak perlu meminta izin dari Kiev,” ujar Putin, menambahkan bahwa masa depan Donbas tergantung pada pilihan penduduknya.

Putin juga memaparkan bagaimana sanksi Barat mencoba untuk meruntuhkan negaranya. Menurutnya, politisi Eropa telah memberikan pukulan telak terhadap ekonomi mereka dengan tangan mereka sendiri. Sanksi Barat memiliki efek negatif yang serius pada situasi global, terutama di pasar makanan.

“Cukup jelas bahwa serangan kilat terhadap ekonomi kami telah gagal,” katanya.

Rusia akan belajar memproduksi barang-barang yang sekarang menghilang dari pasar akibat sanksi Barat. Ini adalah trik licik Barat. Menurutnya, Barat akan terus menjual barang-barang mereka tanpa pernah membagi ilmu dan teknologinya.

Meski demikian, Putin meyakini, Pasar Eropa akan selalu kembali kepada Rusia. Ketika itu terjadi, Rusia masih akan tetap membuka tangannya.