Holopis.com JAKARTA, HOLOPIS.COM – Koordiantor aksi 1706, Ustadz Very Koestanto menyampaikan kecamannya atas apa yang dilakukan oleh juru bicara Partai Bharatiya Janata (BJP) yang dinilai telah menghina Nabi Muhammad SAW melalui sebuah pernyataannya di salah satu stasiun televisi di India.

Menurutnya, apa yang dilakukan oleh pejabat partai tersebut merupakan wujud dari islamofobia.

“Mengutuk dan mengecam keras sikap Islamofobia yang ditunjukan oleh rezim berkuasa di India, serta menuntut rezim berkuasa di India untuk menghentikan tindakan diskriminatif terhadap muslim India dan menegakan hukum terhadap pelaku penghinaan kepada Rasulullah SAW,” kata Very dalam pembacaan pernyataan sikapnya dia depan gedung GAMA Tower, Kuningan, Setia Budi, Jakarta Selatan, Jumat (17/6).

Kemudian, ia pun menyerukan kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) agar konsisten dengan resolusi Islamofobia.

“Menuntut PBB untuk konsisten sesuai resolusi anti Islamofobia dengan bersikap tegas terhadap rezim berkuasa di India yang terus menerus melakukan pelanggaran HAM dan diskriminatif terhadap muslim India, serta tidak berhenti menunjukkan sikap kebencian yang tidak bisa dibenarkan terhadap Islam,” ujarnya.

Selain itu, Very juga meminta agar pengadilan Hak Asasi Manusia (HAM) internasional bersikap tegas dengan mengusut dan mengadili rezim Perdana Menteri India Narendra Damodardas Modi atas kasus kejahatan kemanusiaan di negara hindustan itu.

“Menuntut Mahkamah Pidana Internasional untuk secara serius sesuai standar hukum internasional, mengusut untuk kemudian mengadili rezim Narendra Modi atas genosida dan kejahatan kemanusian yang dilakukan oleh aktor negara India terhadap kaum muslimin India,” tuntutnya.

Pernyataan sikap selanjutnya adalah desaka kepada pemerintah Indonesia untuk mengambil sikap tegas kepada Kedutaan Besar India sebagai bentuk peringatan besar hubungan bilateral kedua negara sahabat.

“Menuntut pemerintah Indonesia untuk bersikap lebih tegas lagi atas sikap abai rezim berkuasa di India terhadap protes pihak Indonesia dengan mengusir duta besar India dan menghentikan hubungan diplomatik serta perdagangan,” tandasnya.

Dan terakhir, pihaknya juga menyerukan kepada seluruh umat Islam dan bangsa Indonesia untuk berhenti membeli dan menggunakan produk-produk dari India.

“Mengajak umat Islam untuk terus bahu membahu membantu umat Islam India dengan salah satunya melakukan boikot terhadap produk-produk dari India,” serunya.

Masih di dalam orasinya, Very juga menyampaikan bahwa Kedubes India adalah perwakilan yang sangat pengecut karena sama sekali tidak bersedia untuk bertemu dengan delegasi mereka.

“Tadi kami diterima manajemen gedung, tapi sudah kami sampaikan. Sayangnya Kedubes India pengecut karena tak mau temui kita. Tapi tadi sudah dipastikan tuntutan kita sudah sampai di sana,” pungkasnya.