JAKARTA, HOLOPIS.COM Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve (The Fed) kembali menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 basis poin (bps) atau 0,75 persen. Kenaikan ini merupakan yang tertinggi sejak tahun 1994 lalu.

Ketua The Fed, Jerome Powell mengatakan, bahwa langkah menaikkan suku bunga ini merupakan upaya pihaknya untuk meredam gejolak inflasi yang menimpa negeri Paman Sam itu.

Ia mengaku bahwa pihaknya tak punya pilihan selain menaikkan suku bunga secara agresif. Meskipun menurutnya, langkah tersebut cukup berisiko.

“Sangat penting bahwa kita menurunkan inflasi jika kita ingin memiliki periode berkelanjutan dari kondisi pasar tenaga kerja yang kuat yang menguntungkan semua orang,” tutur Powell seperti dikutip dari AFP, Kamis (16/6).

Ia pun mengatakan, bahwa kenaikan sebesar 50 hingga 75 bps masih mungkin dilakukan pada bulan depan.

Selain suku bunga acuan, Federal Open Market Committee (FOMC) yang menetapkan kebijakan tersebut juga turut menaikkan suku bunga pinjaman acuan hingga ke kisaran 1,5 persen sampai 1,75 persen.

Berdasarkan data Biro Statistik dan Tenaga Kerja AS, inflasi AS pada Mei 2022 meroket ke angka 8,6 persen secara tahunan atau year on year (yoy). Angka tersebut sekaligus menjadi yang tertinggi dalam 41 tahun terakhir.

Torehan inflasi itu pun berada di atas konsensus dan ekspektasi para ekonom yang hanya sebesar 8,3 persen.