JAKARTA, HOLOPIS.COM Film tidak hanya digunakan sebagai sarana hiburan, namun bisa dijadikan media untuk promosikan pariwisata.

Hal tersebut dikatakan Deputi bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Muhammad Neil El Himam

“Sektor ekonomi kreatif film dengan destinasi wisata sangat berkaitan, saya rasa ini bisa jadi salah satu cara mempromosikan tempat pariwisata atau sebaliknya,” katanya (14/6).

Sebagai contoh lokasi film KKN : Di Desa Penari dan film Warkop DKI Reborn Part 1, menjadi destinasi wisata para turis domestik.

“Karena dianggap lokasinya adalah di Alas Purwo Banyuwangi, banyak orang yang ke sana,” kata Neil.

Bahkan, Alas Purwo dijadikan sebuah wahana misteri di sebuah pusat perbelanjaan Jakarta yang bisa dinikmati masyarakat.

“Dan itu lumayan ramai dikunjungi penggemar horor,” katanya.

Pemulihan di sektor ekonomi kreatif 2022, ternyata lebih cepat dari sektor pariwisata. Itu dibuktikan dengan karya – karya sineas Indonesia yang tayang di bioskop.

Kondisi tersebut disebut Neil, tidak lepas dari dukungan pemerintah melalui stimulus Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang difungsikan untuk bantu promosi film panjang, dokumenter maupun fiksi komersial.

Sebelum pandemi jumlah penonton di bioskop mencapai 52 juta penonton, selama pandemi angkanya turun menjadi 12 juta penonton pada 2020 dan 5 juta penonton pada 2021.

Bioskop tak dibuka akibat pembatasan aktivitas karena sineas juga tak bisa membuat film, di sisi lain sineas pun khawatir memasukkan film ke bioskop karena tak yakin akan laku.

“Sekarang sepertinya kita menikmati hasil, dalam artinya kepercayaan diri meningkat. Total penonton 15 film terbanyak ditonton sampai Juni mencapai 19 juta lebih penonton, kita sudah mendekati mudah-mudahan hingga akhir tahun ini kembali ke kondisi sebelum pandemi dan harapannya tahun ke depan lebih baik,” kata dia.