Holopis.com BENGKULU, HOLOPIS.COM Dua Kecamatan yang ada di Kabupaten Bengkulu Utara terdampak Bencana longsor yang terjadi sejak Minggu (12/6).

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, kejadian ini terjadi setelah hujan dengan intensitas tinggi selama 3 hari berturut-turut.

“Cuaca tersebut kemudian memicu terjadinya banjir dan longsor yang melanda dua kecamatan. Adapun lokasi terdampak yakni Desa Kalbang, Desa Dusun Raja, Desa Air Padang di Kecamatan Lais dan Desa Batiknau di Kecamatan Batiknau,” kata Abdul, Senin (13/6).

Abdul menjelaskan, akibat banjir menyebabkan 58 unit rumah terdampak dengan ketinggian air antara 5 – 35 sentimeter. Sedangkan longsor berdampak pada 7 unit rumah diantaranya 1 unit rumah roboh dan 1 tiang listrik roboh.

Banjir dan longsor di Bengkulu Utara
Kondisi rumah warga yang terdampak bencana banjir dan longsor di Bengkulu Utara. Gambar: BNPB/Holopis.

“Jalan lintas nasional yang terletak di Desa Dusun Raja dan Desa Air Padang juga terdampak longsor sepanjang 300 meter,” terangnya.

BPBD Kabupaten Bengkulu Utara juga berkoordinasi dengan Polsek Lais guna melakukan penanganan dengan memasang police line di 4 titik lokasi terjadinya longsor.

“Selanjutnya akan dilakukan upaya pemasangan rambu peringatan rawan longsor di 4 titik lokasi longsoran. Hal ini dilakukan agar pengguna jalan lebih berhati-hati dalam melintas,” terangnya.

Abdul menambahkan, berdasarkan prakiraan cuaca BMKG untuk wilayah Bengkulu Utara dua hari kedepan (15/6) berpotensi hujan ringan hingga hujan lebat disertai petir.

Sedangkan untuk wilayah Provinsi Bengkulu BMKG telah merilis informasi peringatan dini waspada potensi hujan sedang-lebat dan angin kencang berdurasi singkat pada siang hingga mala hari di wilayah Mukomuko, Bengkulu Utara, Lebong, Rejang Lebong, Kepahiang, Bengkulu Tengah, Kota Bengkulu, Seluma, Bengkulu Selatan dan Kaur.

“Menyikapi prakiraan cuaca dari BMKG, BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan terhadap potensi bahaya hidrometeorologi,” imbaunya.