JAKARTA, HOLOPIS.COM – Menteri Pertahanan Fiji mengatakan bahwa perubahan iklim adalah ancaman terbesar di wilayah Asia-Pasifik. Hal tersebut dibahas dalam pertemuan yang lebih banyak membahas peperangan di Ukraina dan ketegangan China-AS.
“Pada kontinen benua pasifik biru tidak kami, senjata mesin, pesawat temput, kapal abu-abu, dan batalyon hijau bukanlah kekhawatiran keamanan kami,” kata Menteri Pertahanan Fiji, Inia Batikoto Seruiratu, melansir Reuters, Senin (13/6).
Perlu diketahui, Kepulauan Pasifik dataran rendah yang meliputi Fiji, Tonga dan Samoa, adalah beberapa negara paling rentan di dunia terhadap peristiwa cuaca ekstrem yang disebabkan oleh perubahan iklim.
Fiji telah dihantam oleh serangkaian topan tropis dalam beberapa tahun terakhir, menyebabkan banjir dahsyat yang telah membuat ribuan orang mengungsi dari rumah mereka dan melumpuhkan perekonomian pulau itu.
“Satu-satunya ancaman besar terhadap keberadaan kami adalah perubahan iklim. Ini mengancam harapan kami dan imipian akan kemakmuran,” lanjut Seruiratu.
Dalam KTT Pertahanan tersebut, pembicaraan didominasi perdebatan mengenai invasi Rusia terhadap Ukraina, dan kenaikan ketegangan antara Amerika Serikat dan China tentang kemerdekaan Taiwan.
Kepulauan Pasifik telah menjadi fokus terhadap ketegangan pada tahun ini, setelah China menandatangani pakta keamanan dengan Kepulauan Solomon pada bulan April.
Hal tersebut pun mengkhawatirkan Amerika Serikat, Australia dan Selandia Baru, yang takut akan kehadiran militer yang ditingkatkan oleh Beijing di Pasifik.