JAKARTA, HOLOPIS.COM Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengecam keras pesta bikini atau private party di sebuah rumah mewah yang berlokasi di perumahan Pesona Khayangan di Depok, Jawa Barat.

Wakil Ketua Komisi Hukum dan HAM MUI Pusat, Maneger Nasution menilai, orang-orang yang hadir dalam pesta tersebut tengah mengalami defisit moral.

“Mereka betul-betul tuna sensitifitas, defisit moral, dan abai masa depan bangsa,” kata Maneger dalam keterangannya, Selasa (7/6).

Untuk itu, ia mendesak pihak kepolisian untuk segera mengusut tuntas kasus pesta bikini yang dihadiri oleh 200 peserta itu, termasuk soal peredaran minuman keras dan dugaan pesta seks.

“Kita mengajak masyarakat agar memperkuat ketahanan keluarga Indonesia sebagai benteng terakhir masa depan bangsa,” tuturnya.

Lebih lanjut, ia pun mengimbau kepada publik agar tidak terprovokasi dan main hakim sendiri atas peristiwa tersebut.

“Mari kita hadirkan keyakinan bahwa kepolisian kita mau dan mampu menuntaskan kasus tersebut secara profesional, mandiri, dan transparan,” ujarnya.

Sekadar informasi, pesta bikini yang digelar pada hari Minggu (5/6) di sebuah perumahan elite di Depok itu mematok tarif mulai dari Rp300 ribu hingga Rp8 juta.

Dalam pesta bikini itu, terdapat berbagai kelas atau kategori tiket. Misalnya untuk tiket VIP akan mendapat bonus sejumlah botol minuman beralkohol.

Diketahui, peserta yang hadir dalam acara pesta bikini itu ternyata tak hanya berasal dari wilayah Jakarta saja, tapi juga luar daerah. Diduga, undangan acara itu disebarkan melalui media sosial Instagram.

Di lokasi, ditemukan juga alat kontrasepsi atau kondom sebanyak 10 kotak. Namun, tak ada satupun peserta pesta yang mengaku sebagai pemilik barang tersebut.