JAKARTA, HOLOPIS.COM – Pada akhir Kuartal pertama 2022 sejumlah perusahaan go public membagikan sejumlah laba yang diperoleh kepada para pemegang saham dalam bentuk dividen tunai. Dari beberapa perusahaan tersebut, terdapat pula Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang membagikan dividennya kepada negara sebagai salah satu pemegang saham.
Pada musim dividen kali ini, setidaknya terdapat 11 (sebelas) emiten BUMN yang telah menyetor dividennya ke negara, total kontribusinya hingga mencapai Rp41 triliun.
Sebelas perusahaan pelat merah ini terdiri dari sejumlah sektor bisnis, diantaranya yakni perbankan, telekomunikasi, dan pertambangan. Adapun sekitar 60 persen dari total dividen Rp41 triliun yang diterima negara berasal dari emiten BUMN sektor perbankan.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahun buku 2021, Bank BRI menjadi BUMN yang mencatatkan dividen paling banyak dibanding emiten lainnya, yakni senilai Rp14,04 triliun.
Kemudian disusul Bank Mandiri, dengan nilai dividen tunai sebesar Rp8,75 triliun. Kemudian Telkom Indonesia sebesar Rp7,74 triliun, PT Bukit Asam atau PTBA Rp5,21 triliun, PT Perusahaan Gas Negara atau PGN senilai Rp3,01 triliun.
Ada juga Bank BNI yang menyetor dividen sebesar Rp1,63 triliun, Aneka Tambang atau Antam Rp605 miliar, SIG Rp520 miliar, Mitratel Rp362 miliar, PT Timah Rp296 miliar, dan Bank Tabungan Negara atau BTN Rp142 miliar.
Semula, Kementerian BUMN menargetkan dividen BUMN pada 2021 hanya sebesar Rp30 triliun-Rp35 triliun. Artinya, realisasi penerimaan dividen dari BUMN melebihi taget yang ditetapkan, di mana 11 perusahaan saja mampu mencatatnya dividen Rp41 triliun.
Meski begitu, dividen 2021 masih tercatat rendah bila dibandingkan realisasinya di tahun 2020. Pada periode tahunan sebelumnya total setoran 5 BUMN saja mencapai 45 triliun atau setara 90,6% dari total dividen pemerintah pada 2020.