JAKARTA, HOLOPIS.COM – Dua bulan mengalami kerugian ekonomi, frustasi, dan putus asa, akhirnya lockdown Shanghai berakhir pada tengah malam Rabu pagi (1/6).
“Aku mengajak jalan anjingku, dan ia sangant senang, karena sudah lama tidak keluar rumah,” kata salah satu warga Shanghai Melody Dong, melansir CNA, Rabu (1/6).
Mayoritas 25 juta warga Shanghai sudah bebas untuk meninggalkan rumah mereka untuk kembali bekerja, menggunakan transportasi umum, dan mengendarai mobil mereka.
Menyambut kabar bahagia tersebut, sekelompok masyarakat bahkan berteriak “Pelarangan diangkat!” dan mendentingkan gelas sampanye.
Seperti kerap kali diberitakan sebelumnya, pembatasan COVID-19 di Shanghai dan banyak kota China lainnya telah menghancurkan ekonomi terbesar kedua di dunia dan rantai pasokan global yang kusut.
China mengatakan, pendekatan yang mereka lakukan adalah kebijakan khas Presiden Xi Jinping yang diperlukan untuk menyelamatkan banyak nyawa.
Meski demikian, ketidakpuasan dan ketidakpastian yang disebabkan manajemen Covid-19 di China telah menciptakan turbulensi yang tidak diinginkan di tahun politik yang sensitif di sana.