JAKARTA, HOLOPIS.COM – Perdana Menteri Swedia, Magdalena Andersson membantah tudingan Turki terkait adanya bantuan senjata dari negeri yang mayoritas bersuku Nordik itu kepada milisi Kurdi yang selama ini dianggap teroris oleh Ankara.

Menurut Anderson, tudingan Turki bahwa Stockholm membiayai dan membantu persenjataan bagi milisi Kurdi yang selama ini dianggap teroris merupakan salah satu alasan di balik penolakan Turki terhadap keanggotaan Swedia di NATO.

“Sangat mudah bagi kami untuk mengklarifikasi bahwa kami tidak mengirim uang atau senjata ke organisasi teroris,” kata Anderson saat berbicara pada konferensi pers dengan Presiden Dewan Eropa Charles Michel di Stockholm, Rabu (25/5), sebagaimana dilansir AFP.

Klarifikasi pihak Swedia muncul beberapa hari setelah Omer Celik, juru bicara partai berkuasa Turki, mengklaim bahwa Ankara memiliki bukti bahwa senjata Swedia telah diserahkan ke tangan Partai Pekerja Kurdistan (PKK).

Michel mengatakan dia memilih untuk tidak mengomentari masalah tuntutan Turki, karena hal itu dapat membuat negosiasi yang sedang berlangsung di Ankara hanya lebih rumit bagi para kandidat NATO.

Namun, dia menekankan bahwa baik aliansi militer dan UE akan mendapat manfaat dari Swedia dan Finlandia yang memperoleh keanggotaan di NATO.

Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu pada Selasa (24/5) menuntut perjanjian tertulis dari Finlandia dan Swedia tentang langkah-langkah untuk mengakhiri dukungan mereka terhadap terorisme jika mereka ingin bergabung dengan NATO.

Ankara menuntut agar kedua negara mengambil tindakan terhadap gerilyawan Kurdi dan mencabut pembatasan perdagangan senjata dengan Turki.

Baik Swedia dan Finlandia secara resmi meminta masuk ke blok militer pimpinan AS pada pertengahan Mei di tengah serangan Rusia di Ukraina.

Aksesi membutuhkan persetujuan bulat dari semua negara NATO saat ini. Ini termasuk Turki, yang telah mengancam akan menggunakan hak vetonya kecuali Finlandia dan Swedia membuat konsesi penting sehubungan dengan kepentingan keamanannya.