JAKARTA, HOLOPIS.COM – Pelaku penembak massal sebuah SD di Texas yang menewaskan 19 anak dan dua guru ternyata sempat memberikan pesan online bahwa ia akan menembak sebuah sekolah dasar beberapa menit sebelum akhirnya mengamuk.
“Pria bersenjata itu, Salvador Ramos yang berusia 18 tahun, juga mengirim pesan yang mengatakan bahwa dia akan menembak neneknya,” kata Abbott, melansir Reuters, Kamis (26/5).
Abbott mengatakan, pesan online tersebut adalah satu-satunya peringataan yang diberikan pelaku. Remaja tersebut tidak memiliki catatan kriminal lain, atau gangguan mental.
Para penyidik masih belum menemukan apa motif dibalik penembakan yang dilakukan oleh remaja tersebut.
Abbott mengatakan, pesan itu diberikan Ramos dari Facebook, tetapi juru bicara dari Meta Paltforms mengatakan bahwa pesan itu adalah pesan yang dikirimkan secara pribadi.
Menurut pihak berwajib, Ramos secara legal membeli dua senapan dan 375 butir amunisi hanya beberapa hari sebelum penembakan.
Setelah menembak neneknya, yang selamat, Ramos pun menabrakkan mobilnya di dekat SD Rod Elementary dan melepaskan tembakkan melalui pintu belakang.
Polisi pun langsung mengerubungi gedung sekolah, memecahkan jendela dan menyelamatkan anak-anak serta para staff sekolah. Pihak kepolisian langsung menembak tewas pelaku di lokasi kejadian.
Penembakan masal ini terjadi hanya 10 hari sejak penembakan di Buffalo New York. Insiden yang terus menerus terjadi di Amerika Serikat ini pun meningkatkan pertanyaan terkait peraturan kepemilikan senjata di Amerika Serikat.