JAKARTA, HOLOPIS.COM Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan bahwa pemerintah akan menambah kapasitas rest area di sepanjang tol Trans Jawa.

Penambahan tersebut dimaksudkan untuk mengantisipasi kepadatan pada musim lebaran di tahun-tahun mendatang. Oleh karena itu, Budi mengungkapkan, setidaknya akan ada 10 rest area baru yang akan segera dibangun.

“Yang paling masif adalah memang prasarana rest area dan manajemennnya, tadi Pak Presiden sudah mencatat itu sebagai bagian yang harus dievaluasi. Oleh karenanya, secara detail kita akan minta kepada developer untuk menyediakan paling tidak 10 rest area dengan satu kualifikasi, kuantitas, dan kualitas, yang lebih baik dari sekarang,” kata Budi usai mengikuti Rapat Terbatas bersama Presiden Jokowi mengenai evaluasi mudik, Selasa (24/5).

Untuk pembangunan rest area baru tersebut, Budi mengungkapkan bahwa pemerintah akan menyiapkan setidaknya 100 hektare tanah di sepanjang ruas tol Trans Jawa.

Budi juga mengatakan, rencananya pembangunan tersebut akan diserahkan kepada swasta untuk berinvestasi.

“Fungsi-fungsi dari 10 rest area tersebut memang dalam jangka pendek tidak memberikan return, oleh karenanya kami usulkan kepada Pak Menteri PU (Basuki Hadimuljono) agar itu menjadi land bank, kalau developer nggak mau kita bisa berikan swasta untuk invest, di situ 10 hektare 10 titik rest area saat dijumlah 100 hektare yang tidak banyak, dan itu sangat menolong karena di situ tempat saudara-saudara kita melakukan istirahat,” jelasnya.

Budi mengungkapkan 10 titik rest area itu ada di jalan tol rute Jakarta-Semarang. Alasannya, di jalan menuju Semarang itu masih banyak lahan kosong.

“Tentang titik-titik rest area kami usulkan yang dari Jakarta sampai ke Semarang dulu, karena kalau dari sana tidak ada hal tertentu yang masalah. Jadi kami perhatikan saat kami melaju ke Semarang atau dari Semarang ke sini kelihatan sekali masih banyak tanah kosong, kalau itu dilakukan pembebasan pasti beri keuntungan bagi developer itu, nanti akan menjadi satu properti yang menguntungkan secara integrated terhadap jalan tol,” pungkasnya.