SEMARANG, HOLOPIS.COM Bencana banjir rob menggenangi kawasan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang yang disebabkan oleh jebolnya penahan air laut jebol pada Senin (23/5).

Kepala Bidang Penanganan Darurat, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah Dikki menjelaskan, peristiwa itu terjadi diawali oleh rob yang besar sehingga tanggul penahan air laut di kawasan Lamacitra tidak mampu menahan air yang cukup besar.

“Penyebab tanggul jebol diakibatkan rob yang besar sehingga tanggul penahan air laut di kawasan Lamicitra tidak mampu menahan air laut yang cukup besar,” kata Dikki, Selasa (24/5).

Banjir Rob di Semarang
Situasi Pelabuhan Tanjung Emas Semarang saat dilanda banjir rob yang disebabkan jebolnya tanggul penahan air laut. Gambar : BNPB/Holopis.

Dikki menjelaskan, setidaknya ada delapan titik banjir rob yang terjadi yakni di Depan Pos 1, Depan Polsek KPTE, Jalan Coaster, Jalan Deli, Dermaga Nusantara, Terminal Pelabuhan Tanjung Emas, Kawasan Lamacitra dan Dog Koja Bahari. Menurut catatan, kedalaman banjir rob hingga mencapai 1,5 meter di Kawasan Lamacitra, 55 sentimeter di Jalan Coaster, 40 sentimeter di Jalan M. Pardi, 50 sentimeter di Jalan Yos Sudarso dan Jalan Ampenan.

Terkait jumlah warga terdampak dan kerugian material, BPBD Provinsi Jawa Tengah sedang mendata lebih lanjut.

“Belum ada laporan mengenai korban jiwa. BPBD Provinsi Jawa Tengah bersama lintas instansi terkait terus berupaya mengevakuasi para warga terdampak,” ungkapnya.

“Data masih dinamis dari teman-teman pelaksana di lapangan, jadi masih tahapan assessment,” sambungnya.

Dikky menambahkan saat ini pihaknya masih fokus pada tahapan evakuasi masyarakat terdampak, penetapan lokasi dapur umum dan lokasi evakuasi sementara.

Dengan jebolnya penahan air laut tersebut, seluruh aktivitas karyawan dan karyawati dipulangkan dari instansi maupun perusahaan, demi mengantisipasi dampak banjir air laut yang masuk ke kawasan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.