JAKARTA, HOLOPIS.COM – Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengizinkan dosis booster vaksin Pfizer-BioNTech Covid-19 untuk anak-anak usia lima hingga 11 tahun. Bagaimana dengan Indonesia?

Badan Pengawas Obat dan Makanan RI (BPOM), saat ini belum membuat perubahan aturan mengenai pemberian vaksin booster.

Sehingga, kelompok usia di bawah 18 tahun belum eligible menerima vaksin booster.

“Sampai saat ini belum ada update pemberian booster untuk usia di bawah 18 tahun. Kalau sudah ada kabar terbaru, kami akan sampaikan ke masyarakat,” respons BPOM, Jumat (20/5).

Di Indonesia, vaksin booster memang masih diperuntukkan masyarakat berusia 18 tauun ke atas. Lansia ataupun individu dengan komorbid yang terkendali juga diperbolehkan menerima booster.

Adapun saat ini anak-anak usia 6-11 tahun dan remaja baru bisa menerima dosis kedua. Cakupan vaksinasi kelompok ini juga terbilang sudah sangat tinggi. Data Kementerian Kesehatan menyebutkan per 19 Mei 2022, penerima vaksin dosis kedua sudah 94,51 persen dan dosis kedua sudah diterima 81,49 persen dari total populasi remaja sebanyak 26,7 juta jiwa.

Sebelumnya, FDA memperbolehkan anak-anak dalam kelompok usia tersebut untuk mendapatkan suntikan booster setidaknya lima bulan setelah menerima seri dua dosis utama. Suntikan booster 10 mikrogram merupakan dosis yang sama dengan seri utama untuk kelompok usia dan sepertiga dari dosis yang diberikan kepada orang berusia 12 tahun ke atas.

Keputusan FDA sekarang akan masuk ke Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) dan menjadi rekomendasi tentang bagaimana booster harus digunakan untuk kelompok usia.

Kurang dari sepertiga dari 28 juta anak berusia lima hingga 11 tahun di Amerika Serikat telah menerima dua dosis vaksin Covid, menurut data dari CDC. Dr Peter Marks, regulator vaksin teratas FDA, mencatat bahwa vaksinasi seri primer dua dosis mampu melindungi usia anak dari risiko Covid parah.

Dr Paul Offit, Ahli Vaksin di Philadelphia Childrens Hospital mengatakan dosis booster harus memberikan perlindungan yang lebih baik terhadap penyakit ringan yang disebabkan Omicron dan subvariannya.

Varian ini jauh lebih menular daripada jenis lain karena mahir menghindari kekebalan vaksinasi ataupun infeksi sebelumnya.

Hasil uji klinis yang dirilis pada April lalu menemukan dosis booster vaksin Pfizer pada anak usia 5-11 tahun meningkatkan kadar antibodi terhadap jenis virus corona asli serta Omicron.