Holopis.com JAKARTA, HOLOPIS.COMMenteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin menyampaikan beberapa alasan yang mendasari pemerintah dalam mengambil kebijakan terkait pelonggaran pemakaian masker di luar ruangan. Salah satunya adalah karena kemampuan imun orang Indonesia cukup baik terhadap varian Omicron baru.

Hal itu tercermin dari data yang menunjukkan, bahwa di Indonesia tidak mengalami lonjakan kasus Omicron varian baru, yakni varian BA.2. Bahkan setelah adanya pergerakan masyarakat saat acara besar seperti Lebaran dan tahun baru sekalipun.

Berbeda dengan negara-negara lain, seperti China, Jepang, dan Amerika Serikat (AS) yang mengalami kenaikan kasus Omicon BA.2.

“Jadi relatif Indonesia imunnya terhadap varian baru cukup baik,” kata Menkes Budi dalam keterangan pers vitual, Selasa (17/5).

Budi mengungkapkan, 93 persen masyarakat Jawa dan Bali telah terbentuk antibodi yang berasal dari infeksi atau vaksinasi berdasarkan survei yang dilakukan Kemenkes pada Desember 2021.

“Sebelum mudik lebaran dijalankan, dilakukan survei lagi dan naik dari 93 menjadi 99,2 persen (Maret 2022),” kata Menkes.

Ia mengungkapkan, tidak hanya jumlah masyarakat yang memiliki antobodi lebih banyak, tetapi kadar antibodi yang dimiliki oleh masyarakat juga mengalami peningkatan.

Tercatat pada Desember 2021, rata-rata kadar antibodi mencapai 500–600. Kemudian, sementara pada Maret 2022 kadar antibodi tersebut meningkat hingga 7.000–8.000.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memutuskan untuk melonggarkan kebijakan pemakaian masker.

Hal tersebut ditegaskan Jokowi dalam konferensi pers terkait pelonggaran penggunaan masker di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (17/5).

“Pemerintah memutuskan untuk melonggarkan kebijakan pemakaian masker,” kata Jokowi.