JAKARTA, HOLOPIS.COM – Direktur Prasarana Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Harno Trimadi mengatakan angkutan LRT Jabodebek mampu menampung sampai 100 ribu orang per hari selepas pandemi. Ia mengatakan LRT Jabodebek total memiliki 18 stasiun pemberangkatan.
Stasiun tersebut mulai dari Stasiun Jatimulya di Kabupaten Bekasi hingga Stasiun Dukuh Atas, Jakarta Selatan.
“Kita melihat bahwa 2022 targetnya 100 ribu orang per hari, itu target yang cukup moderat,” ujarnya dalam webinar ‘Aksesibilitas & Integrasi Antar Moda Pada LRT Jabodebek’, Kamis (12/5).
Merujuk pada data sebelum pandemi, pergerakan penumpangnya baru akan membludak di jalur pertengahan, dimulai dari Stasiun Kampung Rambutan.
“Tidak semua di stasiun pertama besar. Kita lihat dari Cibubur, prediksinya hanya 18 ribu orang per hari. Jatimulya juga tidak besar,” kata Harno.
Jumlah penumpang yang diprediksi tinggi memang mulai di bagian tengah, yakni di Stasiun Kampung Rambutan ada 26 ribu penumpang. Sementara, di Stasiun Taman Mini Indonesia Indah (TMII) 35 ribu orang.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Didiek Hartantyo mengatakan proyek pembangunan LRT Jabodebek bakal segera rampung. Saat ini progresnya telah mencapai 81,75 persen.
“Adapun kemarin sempat ditemukan sejumlah masalah. Namun ini pembangunan sudah lebih dari 80 persen. Tepatnya 81, 75 persen dan sekarang sudah progres,” ujarnya.
Menurut Didiek keberadaan LRT Jabodebek memberikan banyak manfaat, mulai dari tersedianya alternatif moda transportasi massal yang lebih efisien dan modern hingga pemerataan ekonomi.
Ia mengatakan saat LRT Jabodebek beroperasi dapat menimbulkan potensi pengembangan wisata kawasan baru atau pun pertumbuhan ekonomi di sekitar stasiun.
LRT Jabodebek merupakan proyek transportasi massal, dengan depo yang dibangun di atas tanah seluas 100 ribu meter persegi terdiri dari beberapa area, antara lain stabling, light maintenance, heavy maintenance, OCC building, dan area lainnya.
Light maintenance memiliki 10 jalur yang digunakan untuk pemeriksaan dan perawatan ringan LRT Jabodebek, seperti perawatan harian dan perawatan bulanan setiap 1, 3, 6, dan 12 bulanan.
Sedangkan heavy maintenance memiliki 8 jalur yang digunakan untuk perawatan besar LRT Jabodebek dengan siklus perawatan tahunan.