JAKARTA, HOLOPIS.COMKetua Badan Anggaran (banggar) DPR RI, Said Abdullah meminta agar proyek pengadaan gorden rumah jabatan anggota DPR senilai Rp43,5 Miliar dibatalkan saja.

Pernyataan itu disampaikan setelah proyek dengan anggaran fantastis tersebut menuai pro kontra di kalangan masyarakat.

“Saya selaku badan anggaran DPR RI, alangkah baiknya, jika kemudian dengan tegas menyatakan ke publik bahwa 43,5 miliar itu untuk (proyek) gorden rumah jabatan anggota DPR itu dibatalkan saja,” kata Said dalam keterangan video, Kamis (12/5).

Kendati demikian, ia menegaskan bahwa proses transparansi maupun proses penganggaran proyek pengadaan gorden untuk 40 rumah jabatan anggota DPR tersebut terpenuhi.

Namun pada kenyataannya di masyarakat, proyek tersebut justru dinilai melukai hati rakyat yang saat ini masih berjuang melawan pandemi Covid-19 yang telah melanda Tanah Air lebih dari 2 tahun.

“Dari sisi proses transparansi semua terpenuhi, namun karena sekarang sudah menjadi pro dan kontra, bukan persoalan transparansi, bukan persoalan proses yang terjadi dalam penggalangan. Namun seakan-akan dalam tanda kutip ini melukai hati para masyarakat kita di tengah pandemi,” tuturnya.

Said mengatakan, pengadaan gorden itu kini tak lagi memenuhi manfaat. Dia mengaku mengetahui soal proses penganggaran gorden tersebut.

Untuk itu Said pun merasa, bahwa dirinya bertanggung jawab atas penganggaran proyek gorden wakil rakyat tersebut.

“Karena pada akhirnya tidak menuai manfaat dan bahkan setiap anggota kalau ditanya pasti jawabannya juga tidak tahu proses itu yang terjadi. Bagaimana proses yang terjadi di penganngaran, barangkali saya sebagai ketua banggar, besarannya pasti tau dan saya ikut bertanggung jawab,” ujarnya.