JAKARTA, HOLOPIS.COMKomite Kebijakan Moneter Bank Negara Malaysia (BNM), telah sepakat untuk menaikkan tingkat suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 2,00 persen.

Melansir dari laman resminya, Bank Sentral Malaysia itu membeberkan bahwa otoritasnya sempat mempertahankan tingkat suku bunga acuannya pada rekor terendah, yakni di angka 1,75 persen.

Namun, karena tekanan inflasi yang meningkat tajam. Maka, Otoritas Moneter Malaysia itu harus menaikkan suku bunga acuannya ke level yang lebih tinggi.

Tekanan inflasi tersebut diantaranya oleh kenaikan harga komoditas serta rantai pasokan yang tegang akibat perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina.

Adapun tingkat inflasi di negeri Jiran itu diproyeksikan mencapai 2,2 persen hingga 3,2 persen pada tahun 2022 ini. Namun demikian, tekanan kenaikan harga sebagian akan tertahan oleh pengendalian harga yang ada dan berlanjutnya kapasitas cadangan dalam perekonomian.

Prospek pertumbuhan global pun akan terus dibayangi oleh perkembangan seputar perang di Ukraina, Pandemi Covid-19, kondisi rantai pasokan global, guncangan harga komoditas, hingga volatilitas pasar keuangan.

Sekadar informasi, tren kenaikan suku bunga ini terjadi pada sejumlah negara berkembang, bahkan negara maju seperti Amerika Serikat dan Inggris.