JAKARTA, HOLOPIS.COM – Seorang jurnalis media Al Jazeera bernama Shireen Abu Akleh tewas tertembak saat sedang meliput serangan Israel di daerah West Bank.

“BREAKING: Pasukan Israel menembak seorang jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akleh di wilayah West Bank yang sedang dikuasai,” demikian diumumkan oleh Al Jazeera di laman Twitter, Rabu (11/5).

Shireen Abu Akleh yang bertugas di Al Jazeera saluran Bahasa Arab tertembak mati di kota Jenin pada hari Rabu (10/5), lalu kemudian meninggal beberapa saat kemudian.

Sementara itu seorang jurnalis Palestina lainnya, Ali Al-Samudi yang tertembak di bagian punggung sedang dirawat di rumah sakit dengan kondisi stabil.

Shireen Abu Akleh
Jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akleh (Foto: Al Jazeera)

Meskipun Kementrian Palestina mengatakan kedua reporter tersebut ditembak oleh Israel, pasukan militer Israel mengatakan mereka sedang menginvestigasi situasi dengan melihat kemungkinan jurnalis-jurnalis tersebut justru tertembak oleh Palestina.

Sementara itu, media Al Jazeera menyalahkan Israel dan meminta komunitas internasional untuk mengutuk Israel yang bertanggungjawab atas meninggalnya rekan kerja mereka.

Perdana Menteri Israel Naftali Bennett mengatakan, berdasarkan informasi yang mereka terima, ada kemungkinan bahwa pasukan Palestina lah yang melancarkan tembakan liar dan menyebabkan kematian jurnalis Al Jazeera tersebut.

Sebagai informasi, Israel mengepung wilayah West Bank atau Tepi Barat di tahun 1976, dan Palestina ingin wilayah itu menjadi bagian utama negara masa depan mereka.

Israel telah membangun lebih dari 130 pemukiman di Tepi Barat yang merupakan rumah bagi hampir 500.000 pemukim Yahudi, yang memiliki kewarganegaraan penuh Israel.

Perlu diketahui, Israel telah lama mengkritik liputan media Al Jazeera, namun pihak berwenang pada umunya tetap mengizinkan para jurnalis untuk beroperasi secara bebas.