JAKARTA, HOLOPIS.COMKader PPP, Illiza Sa’aduddin Djamal meminta masyarakat untuk memboikot YouTube Podcast Deddy Corbuzier, apabila konten bersama pasangan gay yang berjudul ‘Tutorial jadi gay’ itu tidak segera dihapus dari kanal YouTubenya.

“Konten tersebut sangat tidak layak dan tidak mendidik. Dari memberikan panggung dengan mengundang pasangan gay itu saja sudah sangat tidak mencerminkan budaya kita,” jelas Illiza, (9/5).

Menurut anggota Komisi X DPR RI tersebut, konten tersebut tetap akan sangat berbahaya jika tetap dibiarkan karena mempromosikan LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender).

“Ini sangat bertentangan dengan negara kita, negara yang beragama, apalagi bagi Islam, perbuatan tersebut sangat dilaknat,” jelasnya.

Ia meyakini, semua agama di Indonesia melarang adanya hubungan sesama jenis tersebut, termasuk dalam hukum Indonesia.

Dalam Undang-Undang (UU) tahun 1974 tentang Perkawinan, disebutkan bahwa perkawinan yang dianggap sah berdasarkan perkawinan ialah ikatan lahir bathin antara seorang pria dengan seorang wanita. Artinya, perkawinan sesama jenis melanggar UU tersebut.

“Islam sangat tegas, bahwa perbuatan tersebut jelas dilarang. Hal ini berdasarkan nas Alquran surah al-A’raf ayat 80-80, “Dan (Kami juga telah mengutus) Luth (kepada kaumnya). (Ingatlah) tatkala dia berkata kepada mereka, ‘Mengapa kamu mengerjakan perbuatan keji itu, yang belum pernah dikerjakan oleh seorang pun (di dunia ini) sebelummu? Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsumu (kepada mereka), bukan kepada wanita, malah kamu ini adalah kaum yang melampaui batas.'” paparnya.

Illiza pun menyayangkan tindakan Deddy Corbuzier yang mengundang pasangan gay tersebut. Sebagai public figure, Deddy seharusnya lebih hati-hati lagi dalam membuat konten.

“Kita menentang keberadaan LGBT bukan membenci orangnya tapi prilaku penyimpangan seksual yg mereka lakukan kita meminta agar pemerintah benar benar konsen melakukan penertiban dan sebagainya. Kita juga menyayangkan podcast yang dilakukan oleh Deddy corbuzier serta meminta agar dapat menghapus konten yang sudah di expose,” paparnya.

Lebih lanjut, Illiza meminta kepada para konten kreator di Indonesia untuk lebih selektif lagi dalam membuat konten.

“Kita juga mengimbau kepada para konten kreator agar bisa memilah dan memilah dan memilih serta membuat konten yang lebih edukatif,” tandasnya.