JAKARTA, HOLOPIS.COM – Amerika Serikat membantah adanya laporan yang menyebut intelijen negeri Paman Sam terlibat dalam peristiwa tewasnya sejumlah jenderal Rusia oleh pasukan Ukraina.
Bantahan tersebut disampaikan sekretaris pers Pentagon John Kirby dalam konferensi pers Kamis (5/5) waktu setempat. Ia menyatakan pihaknya menolak dikatakan bahwa intelijennya telah berkolaborasi dengan Ukraina untuk membunuh pejabat tinggi militer Rusia.
“Amerika Serikat menyediakan intelijen medan perang untuk membantu Ukraina mempertahankan negara mereka,” kata Kirby, seperti dilansir dari RT, Jumat (6/5).
“Kami tidak memberikan informasi intelijen tentang lokasi pemimpin militer senior di medan perang atau berpartisipasi dalam keputusan penargetan militer Ukraina,” sambung Kirby.
Pada saat yang sama, Kirby mengakui bahwa Kiev “menggabungkan” intelijen yang didapatnya dari berbagai sumber untuk mengambil keputusannya sendiri.
“Ukraina menggabungkan informasi yang kami dan mitra lain berikan dengan intelijen yang mereka kumpulkan sendiri, dan kemudian mereka membuat keputusan sendiri dan mereka mengambil tindakan sendiri,” katanya.
Pernyataan Kirby menggemakan pernyataan yang dibuat oleh juru bicara Dewan Keamanan Nasional Adrienne Watson, yang juga bersikeras bahwa intelijen AS tidak diperbantukan bagi pasukan Ukraina dengan maksud untuk membunuh para jenderal Rusia.
Sebagai informasi, bantuan AS yang dikatakan menargetkan pejabat tinggi Rusia pertama kali dilaporkan oleh New York Times. Surat kabar itu mengatakan Washington memberi Kiev informasi tentang markas militer bergerak Rusia, mengutip pejabat Amerika yang tidak disebutkan namanya.
Ukraina kemudian menggabungkan data tersebut dengan intelijennya sendiri, melakukan serangan yang konon menewaskan sejumlah perwira komandan Rusia yang tidak ditentukan.
Hilangnya banyak perwira tinggi militer Rusia telah mengejutkan para pejabat keamanan Barat. Terakhir, laporan pada Maret menyebut ada tujuh jenderal, meskipun Ukraina mengumumkan ada lebih banyak lagi.